KEBERADAAN pesantren

Senin, 19 April 2010

KEBERADAAN pesantren, tak bisa lepas dari kondisi dan dinamika yang berkembang di masyarakat setempat. Apalagi bila melongok proses penyebaran Islam di Indonesia yang dirintis Walisanga, metodenya sangat lentur terhadap budaya dan dinamika yang terjadi. Drs KH Hamrolie Harun MSc mengatakan, keberadaan pesantren serta majelis dakwah tak bisa lepas dari budaya. "Pendekatan budaya merupakan strategi pesantren untuk menjalankan perannya di masyarakat. Peran utama pesantren adalah memberdayakan masyarakat. Terutama pemberdayaan nilai-nilai religius mereka", katanya. Menyadari betapa pentingnya peran budaya sebagai media pengembangan dakwah, pengasuh Majelis Mujahadah Al Fatah Sedayu Bantul ini selalu mengedepankan pendekatan budaya dalam membangun jaringan dakwah. Maka ketika Poco-poco sedang naik daun, Kiai Hamrolie mengajak para jamaahnya senam bersama. Kiai yang juga konsultan perpajakan ini menjelaskan, dulu ketika para wali berdakwah, pendekatannya dengan metode budaya. Ternyata, hasilnya luar biasa. Ini fakta yang tak bisa dipungkiri. Para santri Al Fatah juga diberi pemahaman tentang sejarah dan budaya. Bahkan mereka diajak napak tilas di tempat-tempat bersejarah. "Tujuannya agar mereka mewarisi semangat serta metode dakwah yang dijalankan para aulia", jelasnya. Wibie Mahardika, pengurus Majelis Mujahadah Jantika Mantab berpendapat, perkembangan dakwah tak bisa dilepaskan dari peran budaya. "Agama dan budaya itu ibarat sudah manunggal. Budaya sebagai perwujudan fisik. Sedangkan agama menjadi ruh yang menjiwai dan menyinari hati setiap umat", katanya. Santri kiai kharismatik Gus Mik (alm) ini menambahkan, budaya sangat dinamis dan penciptaannya selalu tak sempurna. Manusia sebagai pencipta budaya, selalu berikhtiar menyempurnakan karyanya. Maka ketika berdakwah dengan pendekatan budaya, harus pula fleksibel. Mengikuti perkembangan yang terjadi. Termasuk menyentuh budaya modern. "Semua sudah tersegmentasi. Antara budaya tradisional dan modern. Untuk mendekati komunitas modern, ya harus menggunakan budaya modern", katanya. Program yang diluncurkan Wibie dalam rangka berdakwah di masyarakat gaul adalah dengan Ashabul CafÈ. "Saat ini kafe identik dengan anak muda. Kita mencoba mengubah budaya kafe yang kadang ada sisi buruknya, menjadi kebiasaan yang positif dan religius. "Untuk intrance tidak harus dengan minum ekstasi. Ashabul Kafe mengajak orang bisa triping karena zikir. Bukan karena narkoba", jelasnya. MESKI berada dalam lingkup khusus (pesantren), santri tetap bagian dari masyarakat. Maka hal-hal yang dilakukan, di luar pembelajaran agama, tak lepas dari konvensi masyarakat pada umumnya. Bukan hal aneh jika pesantren juga mengusung hal-hal bernuansa seni budaya, untuk melengkapi materi dalam menggembleng mental dan kemampuan santri. Di Yogya, Pesantren Wahid Hasyim termasuk modern. Fokusnya membelajari santri dengan sistem klasikal. Santri belajar ilmu formal dan ilmu agama. Namun nilai-nilai budaya tetap diberikan. Kesenian hadrah, misalnya. Dalam sejarahnya, hadrah termasuk kesenian yang muncul dan besar di pesantren. Tidak aneh jika banyak pesantren sekarang, mewarisinya. Pun Pesantren Wahid Hasyim. Awalnya sebagai ajang berekspresi santri. Namun dalam perkembangannya, hadrah pesantren di Dusun Gaten Condongcatur Sleman ini bisa menjadi media dakwah yang efektif. Beberapa kali pentas di luar pesantren, di luar Yogya. Dan yang mengejutkan, sempat manggung di gereja. Dua kali. "Kita mendapat undangan. Ya, kita tampil di situ", ujar Ustadz Imam Chumedi S.Ag, wakil kepala madrasah diniyah Pesantren Wahid Hasyim. Pengembangan budaya di pesantren tersebut, jelas menguntungkan. Nama pesantren mumbul. Masyarakat jadi tahu, ternyata para santri juga mahir berkesenian. Di Pesantren Hasyim Asy'ari Bantul, nilai-nilai budaya berhembus kencang. Pindah lokasi (sebelumnya di Ring Road Utara, lalu di Minggiran Yogya) ke Cabeyan Sewon Bantul, makin mengental nuansa budaya di pesantren yang didirikan KH Zainal Arifin Thoha (alm) itu. Santri --yang mayoritas mahasiswa-- bisa berinteraksi sosial dengan masyarakat. Dan peristiwa budaya pun terjadi di situ, secara tidak langsung. Tidak sengaja. Dalam kurikulum pembelajaran, seni budaya menjadi salah satu andalan. Seperti di pesantren lain, awalnya hanya mengaji yang jadi fokus. Seiring bergulirnya waktu, seni budaya pun dibidik. Santri berkesenian. "Jika kesenian ada di sini, semata menampung bakat santri. Ekspresi positif mereka tersalurkan", ujar Maya Veri Oktavia, Dewan Pengasuh Pesantren Hasyim Asy'ari. Berbeda dengan pesantren pada umumnya --yang sering mengedepankan hadrah atau kasidah-- kesenian di Pesantren Hasyim Asy'ari selangkah lebih maju. "Memusikalisasikan puisi. Digarap bersama. Kadang mengangkat salawat", tambah Maya. Atmosfir seni budaya di Pesantren Hasyim Asy'ari, memunculkan banyak manfaat. Santri Hasyim Asy'ari banyak yang menjadi penulis: penyair, esais dan cerpenis. Karyanya tersebar di berbagai media. Fenomena ini tentu saja menyejukkan, plus membanggakan. Menurut Maya, ada santri yang awalnya tidak paham dunia sastra. Namun setelah berinteraksi dengan santri lain, ditambah 'terprovokasi' keberhasilan teman --karyanya dimuat media massa-- akhirnya ikut-ikutan belajar sastra. Realitas itu tentu saja patut distabilo. Pesantren lain rasanya juga perlu melakukan hal senada. Jika di pesantren sudah berhembus nuansa seni budaya, santri tentu akan tergiring mengikuti. Hal yang positif. Karena seni budaya merupakan ciri peradaban manusia. (o) n Daryanto/Latief

SANG HARIMAU DARI PLOSO KEDIRI

Dialah Mas’ud, yang mendapat julukan Blawong dari KH. Zainuddin. Kelak dikemudian hari ia lebih dikenal dengan nama KH. Achmad Djazuli Utsman, pendiri dan pengasuh I Pondok Pesantren Al-Falah, Ploso, Kediri. Diam-diam KH. Zainuddin memperhatikan gerak-gerik santri baru yang berasal dari Ploso itu. Dalam satu kesempatan, sang pengasuh pesantren bertemu Mas’ud memerintahkan untuk tinggal di dalam pondok.“Co, endang ning pondok!”“Kulo mboten gadah sangu, Pak Kyai.”“Ayo, Co…mbesok kowe arep dadi Blawong, Co!”Mas’ud yang tidak mengerti apa artinya Blawong, hanya diam saja. Setelah tiga kali meminta, barulah Mas’ud menurut perintah Kyai Zainuddin untuk tinggal di dalam bilik pondok. Sejak itulah, Mas’ud kerap mendapat julukan Blawong.Ternyata Blawong adalah burung perkutut mahal yang bunyinya sangat indah dan merdu. Si Blawong itu dipelihara dengan mulia di istana Kerajaan Bawijaya. Alunan suaranya mengagumkan, tidak ada seorang pun yang berkata-kata tatkala Blawong sedang berkicau, semua menyimak suaranya. Seolah burung itu punya karisma yang luar biasa. Ia lahir di awal abad XIX, tepatnya tanggal 16 Mei 1900 M. Ia adalah anak Raden Mas M. Utsman seorang Onder Distrik (penghulu kecamatan). Sebagai anak bangsawan, Mas’ud beruntung, karena ia bisa mengenyam pendidikan sekolah formal seperti SR, MULO, HIS bahkan sampai dapat duduk di tingkat perguruan tinggi STOVIA (Fakultas Kedokteran UI sekarang) di Batavia.Belum lama Mas’ud menempuh pendidikan di STOVIA, tak lama berselang Pak Naib, demikian panggilan akrab RM Utsman kedatangan tamu, KH. Ma’ruf (Kedunglo) yang dikenal sebagai murid Kyai Kholil, Bangkalan (Madura). “Pundi Mas’ud?” tanya Kyai Ma’ruf.“Ke Batavia. Dia sekolah di jurusan kedokteran,” jawab Ayah Mas’ud.“Saene Mas’ud dipun aturi wangsul. Larene niku ingkang paroyogi dipun lebetaken pondok (Sebaiknya ia dipanggil pulang. Anak itu cocoknya dimasukan ke pondok pesantren),” kata Kyai Ma’ruf. Mendapat perintah dari seorang ulama yang sangat dihormatinya itu, Pak Naib kemudian mengirim surat ke Batavia meminta Mas’ud untuk pulang ke Ploso, Kediri. Sebagai anak yang berbakti ia pun kemudian pulang ke Kediri dan mulai belajar dari pesantren ke pesantren yang lainnya yang ada di sekitar karsidenan Kediri. Mas’ud mengawali masuk pesantren Gondanglegi di Nganjuk yang diasuh oleh KH. Ahmad Sholeh. Di pesantren ini ia mendalami ilmu-ilmu yang berkaitan dengan Al-Qur’an, khususnya tajwid dan kitab Jurumiyah yang berisi tata bahasa Arab dasar (Nahwu) selama 6 bulan.Setelah menguasai ilmu Nahwu, Mas’ud yang dikenal sejak usia muda itu gemar menuntut ilmu kemudian memperdalam pelajaran tashrifan (ilmu Shorof) selama setahun di Pondok Sono (Sidoarjo). Ia juga sempat mondok di Sekarputih, Nganjuk yang diasuh KH. Abdul Rohman. Hingga akhirnya ia nyantri ke pondok yang didirikan oleh KH. Ali Imron di Mojosari, Nganjuk dan pada waktu itu diasuh oleh KH. Zainuddin. KH. Zainuddin dikenal banyak melahirkan ulama besar, semacam KH. Wahhab Hasbullah (Pendiri NU dan Rais Am setelah KH. Hasjim Asy’ari), Mas’ud yang waktu itu telah kehabisan bekal untuk tinggal di dalam pondok kemudian mukim di langgar pucung (musala yang terletak tidak jauh pondok).Selama di Pondok Mojosari, Mas’ud hidup sangat sederhana. Bekal lima rupiah sebulan, dirasa sangat jauh dari standar kehidupan santri yang pada waktu rata-rata Rp 10,-. Setiap hari, ia hanya makan satu lepek (piring kecil) dengan lauk pauk sayur ontong (jantung) pisang atau daun luntas yang dioleskan pada sambal kluwak. Sungguh jauh dikatakan nikmat apalagi lezat.Di tengah kehidupan yang makin sulit itu, Pak Naib Utsman, ayah tercinta meninggal. Untuk menompang biaya hidup di pondok, Mas’ud membeli kitab-kitab kuning masih kosong lalu ia memberi makna yang sangat jelas dan mudah dibaca. Satu kitab kecil semacam Fathul Qorib, ia jual Rp 2,5,-(seringgit), hasil yang lumayan untuk membiayai hidup selama 15 hari di pondok itu. Setelah empat mondok di Mojosari, Mas’ud kemudian dijodohkan dengan Ning Badriyah putri Kyai Khozin, Widang, Tuban (ipar Kyai Zainuddin). Namun rupa-rupanya antara Kyai Khozin dan Kyai Zainuddin saling berebut pengaruh agar Mas’ud mengajar di pondoknya. Di tengah kebingungan itulah, Mas’ud berangkat haji sekaligus menuntut ilmu langsung di Mekkah. H. Djazuli, demikian nama panggilan namanya setelah sempurna menunaikan ibadah haji. Selama di tanah suci, ia berguru pada Syeikh Al-‘Alamah Al-Alaydrus di Jabal Hindi. Namun, ia di sana tidak begitu lama, hanya sekitar dua tahun saja, karena ada kudeta yang dilancarkan oleh kelompok Wahabi pada tahun 1922 yang diprakasai Pangeran Abdul Aziz As-Su’ud.Di tengah berkecamuknya perang saudara itu, H. Djazuli bersama 5 teman lainnya berziarah ke makam Rasulullah SAW di Madinah. Sampai akhirnya H. Djazuli dan kawan-kawannya itu ditangkap oleh pihak keamanan Madinah dan dipaksa pulang lewat pengurusan konsulat Belanda.Sepulang dari tanah suci, Mas’ud kemudian pulang ke tanah kelahirannya, Ploso dan hanya membawa sebuah kitab yakni Dalailul Khairat. Selang satu tahun kemudian, 1923 ia meneruskan nyantri ke Tebuireng Jombang untuk memperdalam ilmu hadits di bawah bimbingan langsung Hadirotusy Syekh KH. Hasjim Asya’ri. Tatkala H. Djazuli sampai di Tebuireng dan sowan ke KH. Hasjim Asya’ri untuk belajar, Al-Hadirotusy Syekh sudah tahu siapa Djazuli yang sebenarnya, ”Kamu tidak usah mengaji, mengajar saja di sini.” H. Djazuli kemudian mengajar Jalalain, bahkan ia kerap mewakili Tebuireng dalam bahtsul masa’il (seminar) yang diselenggarakan di Kenes, Semarang, Surabaya dan sebagainya. Setelah dirasa cukup, ia kemudian melanjutkan ke Pesantren Tremas yang diasuh KH. Ahmad Dimyathi (adik kandung Syeikh Mahfudz Attarmasiy). Tak berapa lama kemudian ia pulang ke kampung halaman, Ploso. Sekian lama Djazuli menghimpun “air keilmuan dan keagamaan”. Ibarat telaga, telah penuh. Saatnya mengalirkan air ilmu pegetahuan ke masyakrat. Dengan modak tekad yang kuat untuk menanggulangi kebodohan dan kedzoliman, ia mengembangkan ilmu yang dimilikinya dengan jalan mengadakan pengajian-pengajian kepada masyarakat Ploso dan sekitarnya. Hari demi hari ia lalui dengan semangat istiqamah menyiarkan agama Islam.Hal ini menarik simpati masyakarat untuk berguru kepadanya. Sampai akhirnya ia mulai merintis sarana tempat belajar untuk menampung murid-murid yang saling berdatangan. Pada awalnya hanya dua orang, lama kelamaan berkembang menjadi 12 orang. Hingga pada akhir tahun 1940-an, jumlah santri telah berkembang menjadi sekitar 200 santri dari berbagai pelosok Indonesia.Pada jaman Jepang, ia pernah menjabat sebagai wakil Sacok (Camat). Di mana pada siang hari ia mengenakan celana Goni untuk mengadakan grebegan dan rampasan padi dan hasil bumi ke desa-desa. Kalau malam, ia gelisah bagaimana melepaskan diri dari paksaan Jepang yang kejam dan biadab itu.Kekejaman dan kebiadaban Jepang mencapai puncaknya sehingga para santri selalu diawasi gerak-geriknya, bahkan mereka mendapat giliran tugas demi kepentingan Jepang. Kalau datang waktu siang, para santri aktif latihan tasio (baris berbaris) bahkan pernah menjadi Juara se-Kecamatan Mojo. Tapi kalau malam mereka menyusun siasat untuk melawan Jepang. Demikian pula setelah Jepang takluk, para santri kemudian menghimpun diri dalam barisan tentara Hisbullah untuk berjuang.Selepas perang kemerdekaan, pesantren Al-Falah baru bisa berbenah. Pada tahun 1950 jumlah santri yang datang telah mencapai 400 santri. Perluasan dan pengembangan pondok pesantren, persis meniru kepada Sistem Tebuireng pada tahun 1923. Suatu sistem yang dikagumi dan ditimba Kyai Djazuli selama mondok di sana.Sampai di akhir hayat, KH. Ahmad Djazuli Utsman dikenal istiqomah dalam mengajar kepada santri-santrinya. Saat memasuki usia senja, Kyai Djazuli mengajar kitab Al-Hikam (tasawuf) secara periodik setiap malam Jum’at bersama KH. Abdul Madjid dan KH. Mundzir. Bahkan sekalipun dalam keadaan sakit, beliau tetap mendampingi santri-santri yang belajar kepadanya. Riyadloh yang ia amalkan memang sangat sederhana namun mempunyai makna yang dalam. Beliau memang tidak mengamalkan wiridan-wiridan tertentu. Thoriqoh Kyai Djazuli hanyalah belajar dan mengajar “Ana thoriqoh ta’lim wa ta’allum,”katanya berulangkali kepada para santri.Hingga akhirnya Allah SWT berkehendak memanggil sang Blawong kehadapan-Nya, hari Sabtu Wage 10 Januari 1976 (10 Muharam 1396 H). Beliau meninggalkan 5 orang putra dan 1 putri dari buah perkawinannya dengan Nyai Rodliyah, yakni KH. Achmad Zainuddin, KH. Nurul Huda, KH. Chamim (Gus Miek), KH. Fuad Mun’im, KH. Munif dan Ibu Nyai Hj. Lailatus Badriyah. Ribuan umat mengiringi prosesi pemakaman sosok pemimpin dan ulama itu di sebelah masjid kenaiban, Ploso, Kediri.Konon, sebagian anak-anak kecil di Ploso, saat jelang kematian KH. Djazuli, melihat langit bertabur kembang. Langit pun seolah berduka dengan kepergian ‘Sang Blawong’ yang mengajarkan banyak keluhuran dan budi pekerti kepada santri-santrinya itu.

WALIYULLAH MBAH KYAI DALHAR WATUCONGOL

Ketika penulis melihat – lihat di internet, penulis banyak menemui tulisan – tulisan yang mengenang tentang sosok figure salah seorang kakek buyut penulis yaitu Mbah Kyai Dalhar, Watucongol. Begitu masyarakat luas akrab memanggilnya. Penulis berterima kasih pada para pecinta beliau yang telah berkenan merekam sebagian dari jejak – jejak manaqibnya, sekalipun tulisan – tulisan tersebut nampaknya masih belum mengemukakan syakhsiyahnya secara utuh.

Berikut ini adalah ringkasan manaqib beliau yang penulis peroleh dari keterangan keluarga. Terutama kakek penulis yaitu KH Ahmad Abdul Haq dan beberapa petikan catatan yang penulis peroleh dari catatan – catatan Mbah Kyai Dalhar.

Kelahiran & Nasabnya
Mbah Kyai Dalhar lahir di komplek pesantren Darussalam, Watucongol, Muntilan, Magelang pada hari Rabu, 10 Syawal 1286 H atau 10 Syawal 1798 – Je (12 Januari 1870 M). Ketika lahir beliau diberi nama oleh ayahnya dengan nama Nahrowi. Ayahnya adalah seorang mudda’i ilallah bernama Abdurrahman bin Abdurrauf bin Hasan Tuqo. Kyai Abdurrauf adalah salah seorang panglima perang Pangeran Diponegoro. Nasab Kyai Hasan Tuqo sendiri sampai kepada Sunan Amangkurat Mas atau Amangkurat III. Oleh karenanya sebagai keturunan raja, Kyai Hasan Tuqo juga mempunyai nama lain dengan sebutan Raden Bagus Kemuning.

Diriwayatkan, Kyai Hasan Tuqo keluar dari komplek keraton karena beliau memang lebih senang mempelajari ilmu agama daripada hidup dalam kepriyayian. Belakangan waktu baru diketahui jika beliau hidup menyepi didaerah Godean, Yogyakarta. Sekarang desa tempat beliau tinggal dikenal dengan nama desa Tetuko. Sementara itu salah seorang putera beliau yang bernama Abdurrauf juga mengikuti jejak ayahnya yaitu senang mengkaji ilmu agama. Namun ketika Pangeran Diponegoro membutuhkan kemampuan beliau untuk bersama – sama memerangi penjajah Belanda, Abdurrauf tergerak hatinya untuk membantu sang Pangeran.

Dalam gerilyanya, pasukan Pangeran Diponegoro sempat mempertahankan wilayah Magelang dari penjajahan secara habis – habisan. Karena Magelang bagi pandangan militer Belanda nilainya amat strategis untuk penguasaan teritori lintas Kedu. Oleh karenanya, Pangeran Diponegoro membutuhkan figure – figure yang dapat membantu perjuangan beliau melawan Belanda sekaligus dapat menguatkan ruhul jihad dimasyarakat. Menilik dari kelebihan yang dimilikinya serta beratnya perjuangan waktu itu maka diputuskanlah agar Abdurrauf diserahi tugas untuk mempertahankan serta menjaga wilayah Muntilan dan sekitarnya. Untuk ini Abdurrauf kemudian tinggal di dukuh Tempur, Desa Gunung Pring, Kecamatan Muntilan. Beliau lalu membangun sebuah pesantren sehingga masyhurlah namanya menjadi Kyai Abdurrauf.

Pesantren Kyai Abdurrauf ini dilanjutkan oleh puteranya yang bernama Abdurrahman. Namun letaknya bergeser ke sebelah utara ditempat yang sekarang dikenal dengan dukuh Santren (masih dalam desa Gunung Pring). Sementara ketika masa dewasa mbah Kyai Dalhar, beliau juga meneruskan pesantren ayahnya (Kyai Abdurrahman) hanya saja letaknya juga dieser kearah sebelah barat ditempat yang sekarang bernama Watu Congol. Adapun kisah ini ada uraiannya secara tersendiri.

Ta’lim dan rihlahnya
Mbah Kyai Dalhar adalah seorang yang dilahirkan dalam ruang lingkup kehidupan pesantren. Oleh karenanya semenjak kecil beliau telah diarahkan oleh ayahnya untuk senantiasa mencintai ilmu agama. Pada masa kanak – kanaknya, beliau belajar Al-Qur’an dan beberapa dasar ilmu keagamaan pada ayahnya sendiri yaitu Kyai Abdurrahman. Menginjak usia 13 tahun, mbah Kyai Dalhar mulia belajar mondok. Ia dititipkan oleh sang ayah pada Mbah Kyai Mad Ushul (begitu sebutan masyhurnya) di Dukuh Mbawang, Desa Ngadirejo, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang. Disini beliau belajar ilmu tauhid selama kurang lebih 2 tahun.

Sesudah dari Salaman, mbah Kyai Dalhar dibawa oleh ayahnya ke Pondok Pesantren Al-Kahfi Somalangu, Kebumen. Saat itu beliau berusia 15 tahun. Oleh ayahnya, mbah Kyai Dalhar diserahkan pendidikannya pada Syeikh As_Sayid Ibrahim bin Muhammad Al-Jilani Al-Hasani atau yang ma’ruf dengan laqobnya Syeikh Abdul Kahfi Ats-Tsani. Delapan tahun mbah Kyai Dalhar belajar di pesantren ini. Dan selama di pesantren beliau berkhidmah di ndalem pengasuh. Itu terjadi karena atas dasar permintaan ayah beliau sendiri pada Syeikh As_Sayid Ibrahim bin Muhammad Al-Jilani Al-Hasani.

Kurang lebih pada tahun 1314 H/1896 M, mbah Kyai Dalhar diminta oleh gurunya yaitu Syeikh As_Sayid Ibrahim bin Muhammad Al-Jilani Al-Hasani untuk menemani putera laki – laki tertuanya yang bernama Sayid Abdurrahman Al-Jilani Al-Hasani thalabul ilmi ke Makkah Musyarrafah. Dalam kejadian bersejarah ini ada kisah menarik yang perlu disuri tauladani atas ketaatan dan keta’dziman mbah Kyai Dalhar pada gurunya. Namun akan kita tulis pada segmen lainnya.

Syeikh As_Sayid Ibrahim bin Muhammad Al-Jilani Al-Hasani punya keinginan menyerahkan pendidikan puteranya yang bernama Sayid Abdurrahman Al-Jilani Al-Hasani kepada shahib beliau yang berada di Makkah dan menjadi mufti syafi’iyyah waktu itu bernama Syeikh As_Sayid Muhammad Babashol Al-Hasani (ayah Syeikh As_Sayid Muhammad Sa’id Babashol Al-Hasani). Sayid Abdurrahman Al-Hasani bersama mbah Kyai Dalhar berangkat ke Makkah dengan menggunakan kapal laut melalui pelabuhan Tanjung Mas, Semarang. Dikisahkan selama perjalanan dari Kebumen, singgah di Muntilan dan kemudian lanjut sampai di Semarang, saking ta’dzimnya mbah Kyai Dalhar kepada putera gurunya, beliau memilih tetap berjalan kaki sambil menuntun kuda yang dikendarai oleh Sayid Abdurrahman. Padahal Sayid Abdurrahman telah mempersilahkan mbah Kyai Dalhar agar naik kuda bersama. Namun itulah sikap yang diambil oleh sosok mbah Kyai Dalhar. Subhanallah.

Sesampainya di Makkah (waktu itu masih bernama Hejaz), mbah Kyai Dalhar dan Sayid Abdurrahman tinggal di rubath (asrama tempat para santri tinggal) Syeikh As_Sayid Muhammad Babashol Al-Hasani yaitu didaerah Misfalah. Sayid Abdurrahman dalam rihlah ini hanya sempat belajar pada Syeikh As_Sayid Muhammad Babashol Al-Hasani selama 3 bulan, karena beliau diminta oleh gurunya dan para ulama Hejaz untuk memimpin kaum muslimin mempertahankan Makkah dan Madinah dari serangan sekutu. Sementara itu mbah Kyai Dalhar diuntungkan dengan dapat belajar ditanah suci tersebut hingga mencapai waktu 25 tahun.

Syeikh As_Sayid Muhammad Babashol Al-Hasani inilah yang kemudian memberi nama “Dalhar” pada mbah Kyai Dalhar. Hingga ahirnya beliau memakai nama Nahrowi Dalhar. Dimana nama Nahrowi adalah nama asli beliau. Dan Dalhar adalah nama yang diberikan untuk beliau oleh Syeikh As_Sayid Muhammad Babashol Al-Hasani. Rupanya atas kehendak Allah Swt, mbah Kyai Nahrowi Dalhar dibelakang waktu lebih masyhur namanya dengan nama pemberian sang guru yaitu Mbah Kyai “Dalhar”. Allahu Akbar.

Ketika berada di Hejaz inilah mbah Kyai Dalhar memperoleh ijazah kemusrsyidan Thariqah As-Syadziliyyah dari Syeikh Muhtarom Al-Makki dan ijazah aurad Dalailil Khoerat dari Sayid Muhammad Amin Al-Madani. Dimana kedua amaliyah ini dibelakang waktu menjadi bagian amaliah rutin yang memasyhurkan nama beliau di Jawa.

Riyadhah dan amaliahnya
Mbah Kyai Dalhar adalah seorang ulama yang senang melakukan riyadhah. Sehingga pantas saja jika menurut riwayat shahih yang berasal dari para ulama ahli hakikat sahabat – sahabatnya, beliau adalah orang yang amat akrab dengan nabiyullah Khidhr as. Sampai – sampai ada putera beliau yang diberi nama Khidr karena tafaullan dengan nabiyullah tersebut. Sayang putera beliau ini yang cukup ‘alim walau masih amat muda dikehendaki kembali oleh Allah Swt ketika usianya belum menginjak dewasa.

Selama di tanah suci, mbah Kyai Dalhar pernah melakukan khalwat selama 3 tahun disuatu goa yang teramat sempit tempatnya. Dan selama itu pula beliau melakukan puasa dengan berbuka hanya memakan 3 buah biji kurma saja serta meminum seteguk air zamzam secukupnya. Dari bagian riyadhahnya, beliau juga pernah melakukan riyadhah khusus untuk medoakan para keturunan beliau serta para santri – santrinya. Dalam hal adab selama ditanah suci, mbah Kyai Dalhar tidak pernah buang air kecil ataupun air besar di tanah Haram. Ketika merasa perlu untuk qadhil hajat, beliau lari keluar tanah Haram.

Selain mengamalkan dzikir jahr ‘ala thariqatis syadziliyyah, mbah Kyai Dalhar juga senang melakukan dzikir sirr. Ketika sudah tagharruq dengan dzikir sirnya ini, mbah Kyai Dalhar dapat mencapai 3 hari 3 malam tak dapat diganggu oleh siapapun. Dalam hal thariqah As-Syadziliyyah ini menurut kakek penulis KH Ahmad Abdul Haq, beliau mbah Kyai Dalhar menurunkan ijazah kemursyidan hanya kepada 3 orang. Yaitu, Kyai Iskandar, Salatiga ; KH Dimyathi, Banten ; dan kakek penulis sendiri yaitu KH Ahmad Abdul Haq.

Sahrallayal (meninggalkan tidur malam) adalah juga bagian dari riyadhah mbah Kyai Dalhar. Sampai dengan sekarang, meninggalkan tidur malam ini menjadi bagian adat kebiasaan yang berlaku bagi para putera – putera di Watucongol.

Karamahnya
Sebagai seorang auliyaillah, mbah Kyai Dalhar mempunyai banyak karamah. Diantara karamah yang dimiliki oleh beliau ialah :
Suaranya apabila memberikan pengajian dapat didengar sampai jarak sekitar 300 meter walau tidak menggunakan pengeras suara
Mengetahui makam – makam auliyaillah yang sempat dilupakan oleh para ahli, santri atau masyarakat sekitar dimana beliau – beliau tersebut pernah bertempat tinggal
Dll

Karya – karyanya
Karya mbah Kyai Dalhar yang sementara ini dikenal dan telah beredar secara umum adalah Kitab Tanwirul Ma’ani. Sebuah karya tulis berbahasa Arab tentang manaqib Syeikh As-Sayid Abil Hasan ‘Ali bin Abdillah bin Abdil Jabbar As-Syadzili Al-Hasani, imam thariqah As-Syadziliyyah. Selain daripada itu sementara ini masih dalam penelitian. Karena salah sebuah karya tulis tentang sharaf yang sempat diduga sebagai karya beliau setelah ditashih kepada KH Ahmad Abdul Haq ternyata yang benar adalah kitab sharaf susunan Syeikh As-Sayid Mahfudz bin Abdurrahman Somalangu. Karena beliau pernah mengajar di Watucongol, setelah menyusun kitab tersebut di Tremas. Dimana pada saat tersebut belum muncul tashrifan ala Jombang.

Murid – muridnya
Banyak sekali tokoh – tokoh ulama terkenal negara ini yang sempat berguru kepada beliau semenjak sekitar tahun 1920 – 1959. Diantaranya adalah KH Mahrus, Lirboyo ; KH Dimyathi, Banten ; KH Marzuki, Giriloyo dll.

Wafatnya
Sesudah mengalami sakit selama kurang lebih 3 tahun, Mbah Kyai Dalhar wafat pada hari Rabu Pon, 29 Ramadhan 1890 – Jimakir (1378 H) atau bertepatan dengan 8 April 1959 M. Ada yang meriwayatkan jika beliau wafat pada 23 Ramadhan 1959. Akan tetapi 23 Ramadhan 1959 bukanlah hari Rabu namun jatuh hari Kamis Pahing. Menurut kakek penulis yaitu KH Ahmad Abdul Haq (putera laki-laki mbah Kyai Dalhar), yang benar mbah Kyai Dalhar itu wafat pada hari Rabu Pon.

Demikianlah manaqib singkat yang sebenarnya ditulis semoga menjadikan faham pada semua pihak. Penulis adalah cucu dari Mbah Kyai Dalhar dari jalur ibu. Adapun nasabnya yang sampai pada beliau dengan tartib adalah ibu penulis sendiri bernama Fitriyati binti KH Ahmad Abdul Haq bin KH Nahrowi Dalhar.

PUASA DAWUD ATAU DAUD

Nabi Dawud AS, King David, salah kaprah ditulis dengan tanpa huruf W: Daud, padahal dalam Bahasa Arab penulisannya memakai huruf Wawu dan memakai huruf V dalam Bahasa Inggris. Nabi sekaligus raja ini ditakdirkan Allah tak pernah kalah dalam peperangan. Raja Jalut, atau Goliat yang besar-kekar-perkasa pun tewas dalam perang tanding melawan Dawud AS / David yang mungil. Sampai kini, kalau ada pertarungan si Besar lawan si Kecil, selalu diingatkan mengenai kisah legendaris ini.Nabi Dawud AS berputra Nabi Sulaiman AS (King Salomon) yang terkenal sebagai raja paling bijaksana sepanjang masa. Sulaiman AS juga dapat berbicara dengan hewan dan makhluk lainnya. Demikian Al Qur'an mengabarkan kepada kita.


Berbagai riwayat menginformasikan, Nabi Dawud AS memiliki sekitar 300 istri, sedangkan Nabi Sulaiman AS memiliki 600 permaisuri dan 400 selir. Riwayat lain mengatakan, jika Nabi Dawud AS membaca kitab Zabur, semua makhluk Allah terpukau kemerduannya. Bahkan burung yang tengah terbang di udara, air yang hendak menetes, angin yang tengah bertiup seketika berhenti di tempatnya bak terkena sihir kemerduan suara Sang Nabi. Ada pula yang meriwayatkan, ketika beliau beribadah, yakni meniup seruling sambil menari, seketika alam semesta takjub menyaksikannya.

Salah satu warisan Nabi Dawud AS yang sampai kepada kita ialah kebiasaan beliau dalam berpuasa. Rasulullah Muhammad SAW kurang-lebih telah bersabda: sebaik-baik puasa (sunat) ialah puasanya saudaraku Dawud, yakni sehari puasa sehari berbuka. Demikianlah, di kalangan santri pesantren tradisional, Puasa Dawud ini menjadi salah satu alternatif selain puasa Senin-Kamis, Hari Putih (tg 13-14-15), dll. Almaghfurlah KH. Daldiri Lempunyangan Yogya, yang kini diteruskan KH Misbahul Munir (ada yang memanggil Gus Misbah, tapi lebih suka dipanggil Kang Misbah) beserta ratusan barisan santri beliau yang umumnya penghapal Qur'an, punya kebiasaan mengamalkan Puasa Dawud ini. Ada yang menjalankan selama 3 tahun, 5 tahun, 7 tahun, bahkan ada yang seumur hidup.

"Puasa Dawud dengan cara pindah jadwal makan, maksudnya kalau pas tidak puasa diperbanyak makannya, masih lebih baik daripada tidak puasa," begitu kira-kira Kang Misbah pernah mengatakan kepada penulis.

Yang hampir jadi mitos mengenai Puasa Dawud ini, agaknya almaghfurlah KH Masrukhan Dahlan, salah satu keturunan langsung Sunan Kalijaga, yang pesantrennya di Demak dikenal dengan Pondok Wali. Hampir semua santri tradisional yang hendak menjalani Puasa Dawud merasa perlu memohon ijazah (doa-restu) kepada beliau.

Kisah Puasa Dawud di kalangan pesantren tradisional,, tentu takkan ada habisnya. Di kalangan santri modern, soal ini juga tak kalah serunya. Mungkin, Prof. Dr. M. Amien Rais, tokoh reformasi itu, adalah mitosnya Puasa Dawud di kalangan modernis. Beliau sejak duduk di bangku klas 5 Sekolah Dasar menjalankan Puasa Dawud, sampai tulisan ini dibuat (2008), artinya usia beliau sudah memasuki 70-an tahun, masih konsisten puasanya. Konsisten pula kabar kesehatannya (rasanya belum pernah kita mendengar beliau masuk rumah sakit).

Tentu, sehatnya Pak Amin Rais tersebut, mengingatkan kita kepada sabda Nabi SAW: kalian (banyaklah) berpuasa, maka kalian akan sehat. Jadi, banyak puasa itu kadang memang bikin masuk angin, tapi tidak kena penyakit yang gawat-gawat.

Sekarang ini, orang modern sudah banyak yang ikut-ikutan mengamalkan puasa Dawud. Malah, pakar pengobatan Prof.Dr. Hembing Wijaya pernah mengatakan, obat paling mujarab itu ya banyak puasa. Ini tentu sejalan dengan keyakinan yang diwariskan para ulama salaf seperti Imam Malik, Imam Syafi'i, Imam Hanafi, Imam Hambali sampai Imam Al Ghazali.

Adapun faedah lain memperbanyak puasa, seperti sudah kita ketahui yaitu: menyempurnakan puasa wajib, menghapus dosa, melatih kesabaran, memperpanjang usia, menarik rejeki, meningkatkan kecerdasan, menambah pesona sekaligus wibawa, mudah teringat akherat, menyulitkan syetan, membuat awet muda, gampang jodoh, banyak keturunan, dan lain-lain.

Perlu diingat, ketika kita hendak menjalani ibadah sunat seperti puasa Dawud ini, seyogyanya lebih dahulu kita konsultasi dengan ulama akherat yang betul-betul paham ilmu dan bijak. Itulah agaknya para santri memohon ijazah seperti kepada KH Masrukhan Dahlan di atas. Syetan itu, tidak hanya mengajak kita berbuat maksiat, tapi kadang juga menyuruh kita rajin beribadah untuk kemudian diagendakan ketersesatannya, na'udzubillah. (Abu Ayesa)

Ibnu Araby Tentang Khatamul Auliya’

Imam at-Tairmidzy al-Hakim, seorang filosuf agung dan Sufi terbesar di zamannya pernah menulis tentang Khatamul Auliya’ (Pamungkas para wali), sebagai konsep mengembangkan pamungkas para Nabi (Khatimul Anbiya’). Ibu Araby dalam kitabnya yang paling komprehensif sepanjang zaman, Al-Futuhatul Makiyyah. Disanalah Ibnu Araby menjawab 155 pertanyaan dalam Khatamul Auliya’-nya At-Tirmidy. Dalam pertanyaan pertama berbunyi:

Berapakah Manazil (tempat pijakan ruhani) para Auliya’?
Ibnu Araby menjawab: Ketahuilah bahwa manazil Auliya’ ada dua macam. Pertama bersifat Inderawi (hissiyah) dan kedua bersifat Maknawy. Posisi pijakan ruhani (manzilah) yang bersifat inderawi, adalah syurga, walau pun di syurga itu ada seratus jumlah derajatnya. Sedangkan manzilah mereka di dunia yang bersifat inderawi adalah ahwal mereka yang seringkali melahirkan sesuatu yang luar biasa. Diantara mereka ada ditampakkan oleh Allah seperti Wali-wali Abdal dan sejenisnya. Ada juga yang tidak ditampakkan seperti kalangan Wali Malamatiyah serta para kaum ‘Arifin yang agung, jumlah pijakan mereka lebih dari 100 tempat pijakan ruhani. Setiap masing-masing tempat itu berkembang menjadi sekian tempat yang begitu banyak. Demikian pijakan ruhani mereka yang bersifat inderawi di dua alam (dunia dan akhirat).

Sedangkan yang bersifat Maknawy dalam dimensi-dimensi kema’rifatan, maka manzilah mereka 248 ribu tempat pijakan ruhani hakiki yang tidak dapat diraih oleh ummat-ummat sebelum Nabi kita Muhammad SAW, dengan rasa ruhani yang berbeda-beda, dan masing-masing rasa ruhani memiliki rasa yang spesial yang hanya diketahui oleh yang merasakan.

Jumlah tersebut tersari dalam empat maqamat: 1) Maqam Ilmu Ladunny, 2) Maqam Ilmu Nur, 3) Maqam Ilmu al-Jam’u dan at-Tafriqat, 4) Maqam Ilmu Al-Kitabah al-Ilahiyyah. Diantara Maqamat itu adalah maqam-amaqam Auliya’ yang terbagi dalam 100 ribu lebih maqam Auliya, dan masing-masing masih bercabang banyak, yang bisa dihitung, namun bukan pada tempatnya mengurai di sini.

Mengenai Ilmu Ladunny berhubungan dengan nunasa-nuansa Ilahiyah dan sejumlah serapannya berupa Rahmat khusus. Sedangkan Ilmu Nur, tampak kekuatannya pada cakrawala ruhani paling luhur, ribuan Tahun Ilahiyah sebelum lahirnya Adam as. Sementara Ilmu Jam’ dan Tafriqah adalah Lautan Ilahiyah yang meliputi secara universal, dimana Lauhul Mahfudz sebagai abian dari Lautan itu. Dari situ pula melahirkan Akal Awal, dan seluruh cakrawala tertinggi mencerap darinya. Dan sekali lagi, para Auliya selain ummat ini tidak bisa mencerapnya. Namun diantara para Auliya’ ada yang mampu meraih secara keseluruhan ragam itu, seperti Abu Yazid al-Bisthamy, dan Sahl bin Abdullah, serta ada pula yang hanya meraih sebagian. Para Auliya’ di kalangan ummat ini dari perspektif pengetahuan ini ada hembusan ruh dalam lorong jiwanya, dan tak ada yang sempurna kecuali dari Auliya’ ummat ini sebagai pemuliaan dan pertolongan Allah kepada mereka, karena kedudukan agung Nabi mereka Sayyidina Muhammad SAW.

Di dalam pengetahuan tersebut tersembunyi rahasia-rahasia ilmu pengetahuan yang sesungguhnya berada dalam tiga pijakan dasar ruhani pengetahuan: 1) Pengetahuan yang berhubungan dengan Ilahiyyah, 2) Pengetahuan yang berhubungan dengan ruh-ruh yang luhur, dan 3) Pengetahuan yang berhubungan dengan maujud-maujud semesta.
Yang berhubungan dengan ilmu ruh-ruh yang luhur menjadi beragam tanpa adanya kemustahilan kontradiktif. Sedangkan yang berhubungan dengan maujud alam beragam, dan memiliki kemustahilan dengan kontradiksi kemustahilannya.

Jika pengetahuan terbagi dalam tiga dasar utama itu, maka para Auliya’ juga terbagi dalam tiga lapisan: Lapisan Tengah (Ath-Thabaqatul Wustha), memiliki 123 ribu pijakan ruhani, dan 87 manzilah utama, yang menjadi sumber serapan dari masing-masing manzilah yang tidak bisa dibatasi, karena terjadinya interaksi satu sama lainnya, dan tidak ada yang meraih manfaatnya kecuali dengan Rasa Khusus. Sementara lapisan yang sisanya, (dua lapisan) muncul dengan pakaian kebesaran dan sarung keagungan. Hanya saja keduanya yang menggunakan sarung keagungan itu memiliki mazilah lebih dari 123 ribu itu. Sebab pakaian kebesaran merupakan penampakan dari AsmaNya Yang Maha Dzahir, sedangkan sarungnya adalah penampakan dari AsmaNya Yang Maha Batin. Yang Dzahir adalah asal tonggaknya, dan Yang Batin adalah karakter baru, dimana dengan kebaruannya muncullah pijakan-pijakan ruhani (manazil) ini.

Cabang senantiasa menjadi tempatnya buah. Maka apa yang ditemukan pada cabang itu merupakan sesuatu yang tidak ditemukan dalam tonggaknya, yaitu buah. Walaupun dua cabang di atas itu munculnya dari satu tonggak utamanya yaitu AsdmaNya Yang Maha Dzahir, tetapi hukumnya berbeda. Ma’rifat kita kepada Tuhan, muncul setelah kita mengenal diri kita, sebab itu “Siapa yang kenal dirinya, kenal Tuhannya”. Walaupun wujud diri kita sesungguhnya merupakan cabang dari dari Wujug Rabb. Wujud Rabb adalah tonggal asal, dan wujud hamba adalah cabang belaka. Dalam Martabat bisa akan mendahului, sehingga bagiNya ada Nama Al-Awwal, dan dalam suatu martabat diakhirkan, sehingga ada Nama Yang Maha Akhir. Disatu sisi dihukumi sebagai Asal karena nisbat khusus, dan dilain sisi disehukumi sebagai Cabang karena nisbat yang lain. Inilah yang bisa dinalar oleh analisa akal. Sedangkan yang dirasakan oleh limpahan Ma’rifat Rasa, maka Dia adalah Dzahir dari segi bahwa Dia adalah Batin, dan Dia adalah Batin dari segi kenyataanNya Yang Dzahir, dan Awwal dari kenyataanNya adalah Akhir, demikian pula dalam Akhir.

Swedangkan jumlah para Auliya yang berada dalam manzilah-manzilah itu, ada356 sosok, yang mereka itu adala dalam kalbu Adam, Nuh, Ibrahim, Jibril, Mikail, dan Israfil. Dan ada 300, 40, 7, 5, 3 dan 1. Sehingga jumlah kerseluruhan 356 tokoh. Hal ini menurut kalangan Sufi karena adanya hadits yang menyebut demikian.

Sedangkan menurut thariqat kami dan yang muncul dari mukasyafah, maka jumlah keseluruhan Auliya yang telah kami sebut diatas di awal bab ini, sampai berjumlah 589 orang. Diantara mereka ada 1 orang, yang tidak mesti muncul setiap zaman, yang disebut sebagai al-Khatamul Muhammady, sedangkan yang lain senantiasa ada di setiap zaman tidak berkurang dan tidak bertambah. Al-Khatamul Muhammady pada zaman ini (zaman Ibnu Araby, red), kami telah melihatnya dan mengenalnya (semoga Allah menyempurnakan kebahagiaannya), saya tahu ia ada di Fes (Marokko) tahun 595 H.

Sementara yang disepakati kalangan Sufi, ada 6 lapisan para Auliya’, yaitu para Wali : Ummahat, Aqthab; A’immah; Autad; Abdal; Nuqaba’; dan Nujaba’.

Pada pertanyaan lain : Siapa yang berhak menyandang Khatamul Auliya’ sebagaimana gelar yang disandang Khatamun Nubuwwah oleh Nabi Muhammad SAW.? Ibnu Araby menjawab:

Al-Khatam itu ada dua: Allah menutup Kewalian (mutlak), dan Allah menutup Kewalian Muhammadiyah. Penutup Kewalian mutlak adalah Isa Alaihissalaam. Dia adalah Wali dengan Nubuwwah Mutlak, yang kelak turun di era ummat ini, dimana turunnya di akhir zaman, sebagai pewaris dan penutup, dimana tidak ada Wali dengan Nubuwwah Mutlak setelah itu. Ia disela oleh Nubuwwah Syari’at dan Nubuwwah Risalah. Sebagaimana Nabi Muhammad SAW sebagai Penutup Kenabian, dimana tidak ada lagi Kenabian Syariat setelah itu, walau pun setelah itu masih turun seperti Isa, sebagai salah satu dari Ulul ‘Azmi dari para Rasul dan Nabi mulia. Maka turunnya Isa sebagai Wali dengan Nubuwwah mutlaknya, tertapi aturannya mengikuti aturan Nabi Muhammad SAW, bergabung dengan para Wali dari ummat Muhammad lainnya. Ia termasuk golongan kita dan pemuka kita.

Pada mulanya, ada Nabi, yaitu Adam, AS.Dan akhirnya juga ada Nabi, yaitu Isa, sebagai Nabi Ikhtishah (kekhususan), sehingga Isa kekal di hari mahsyar ikut terhampar dalam dua hamparan mahsyar. Satu Mahsyar bersama kita, dan satu mahsyar bersama para Rasul dan para Nabi.

Adapun Penutup Kewalian Muhammadiyah, saat ini (era Ibnu Araby) ada pada seorang dari bangsa Arab yang memiliki kemuliaan sejati. Saya kenal ditahun 595 H. Saya melihat tanda rahasia yang diperlihatkan oleh Allah Ta’ala pada saya dari kenyataan ubudiyahnya, dan saya lihat itu di kota Fes, sehingga saya melihatnya sebagai Khatamul Wilayah darinya. Dia adalah Khatamun Nubuwwah Mutlak, yang tidak diketahui banyak orang. Dan Allah telah mengujinya dengan keingkaran berbagai kalangan padanya, mengenai hakikat Allah dalam sirrnya.

Sebagaimana Allah menutup Nubuwwah Syariat dengan Nabi Muhammad SAW, begitu juga Allah menutup Kewalian Muhammady, yang berhasil mewarisi Al-Muhammadiyah, bukan diwarisi dari para Nabi. Sebab para Wali itu ada yang mewarisi Ibrahim, Musa, dan Isa, maka mereka itu masih kita dapatkan setelah munculnya Khatamul Auliya’’Muhammady , dan setelah itu tidak ada lagi Wali pada Kalbu Muhammad SAW. Inilah arti dari Khatamul Wilayah al-Muhammadiyah. Sedangkan Khatamul Wilayah Umum, dimana tidak ada lagi Wali setelah itu, ada pada Isa Alaissalam. Dan kami menemukan sejumlah kalangan sebagai Wali pada Kalbu Isa As, dan sejumlah Wali yang berada dalam Kalbu para Rasul lainnya.
Wallahu A’lam bish-Shawab.

KH Hamim Djazuli (Gus Miek)

KH Hamim Djazuli atau akrab dengan panggilan Gus Miek lahir pada 17 Agustus 1940,beliau adalah putra KH. Jazuli Utsman (seorang ulama sufi dan ahli tarikat pendiri pon-pes Al Falah mojo Kediri),Gus Miek salah-satu tokoh Nahdlatul Ulama (NU) dan pejuang Islam yang masyhur di tanah Jawa dan memiliki ikatan darah kuat dengan berbagai tokoh Islam ternama, khususnya di Jawa Timur. Maka wajar, jika Gus Miek dikatakan pejuang agama yang tangguh dan memiliki kemampuan yang terkadang sulit dijangkau akal. Selain menjadi pejuang Islam yang gigih, dan pengikut hukum agama yang setia dan patuh, Gus Miek memiliki spritualitas atau derajat kerohanian yang memperkaya sikap, taat, dan patuh terhadap Tuhan. Namun, Gus Miek tidak melupakan kepentingan manusia atau intraksi sosial (hablum minallah wa hablum minannas). Hal itu dilakukan karena Gus Miek mempunyai hubungan dan pergaulan yang erat dengan (alm) KH. Hamid Pasuruan, dan KH. Achmad Siddiq, serta melalui keterikatannya pada ritual ”dzikrul ghafilin” (pengingat mereka yang lupa). Gerakan-gerakan spritual Gus Miek inilah, telah menjadi budaya di kalangan Nahdliyin (sebutan untuk warga NU), seperti melakukan ziarah ke makam-makam para wali yang ada di Jawa maupun di luar Jawa.Hal terpenting lain untuk diketahui juga bahwa amalan Gus Miek sangatlah sederhana dalam praktiknya. Juga sangat sederhana dalam menjanjikan apa yang hendak didapat oleh para pengamalnya, yakni berkumpul dengan para wali dan orang-orang saleh, baik di dunia maupun akhirat.

ayah gus mik KH.Achmad djazuli Usman



Gus Miek seorang hafizh (penghapal) Al-Quran. Karena, bagi Gus Miek, Al-Quran adalah tempat mengadukan segala permasalahan hidupnya yang tidak bisa dimengerti orang lain. Dengan mendengarkan dan membaca Al-Quran, Gus Miek merasakan ketenangan dan tampak dirinya berdialog dengan Tuhan ,beliaupun membentuk sema’an alquran dan jama’ah Dzikrul Ghofilin.

gus miek selain dikenal sebagai seorang ulama besar juga dikenal sebagai orang yang nyeleneh beliau lebih menyukai da’wah di kerumunan orang yang melakukan maksiat seperti discotiq ,club malam dibandingkan dengan menjadi seorang kyai yang tinggal di pesantren yang mengajarkan santrinya kitab kuning. hampir tiap malam beliau menyusuri jalan-jalan di jawa timur keluar masuk club malam, bahkan nimbrung dengan tukang becak, penjual kopi di pinggiran jalan hanya untuk memberikan sedikit pencerahan kepada mereka yang sedang dalam kegelapan. Ajaran-ajaran beliau yang terkenal adalah suluk jalan terabas atau dalam bahasa indonesianya pemikiran jalan pintas.

Pernah di ceritakan Suatu ketika Gus Miek pergi ke discotiq dan disana bertemu dengan Pengunjung yang sedang asyik menenggak minuman keras, Gus Miek menghampiri mereka dan mengambil sebotol minuman keras lalu memasukkannya ke mulut Gus Miek salah satu dari mereka mengenali Gus Miek dan bertanya kepada Gus Miek.” Gus kenapa sampeyan ikut Minum bersama kami ? sampeyankan tahu ini minuman keras yang diharamkan oleh Agama ? lalu Gus Miek Menjawab “aku tidak meminumnya …..!! aku hanya membuang minuman itu kelaut…!hal ini membuat mereka bertanya-tanya, padahal sudah jelas tadi Gus Miek meminum minuman keras tersebut. Diliputi rasa keanehan ,Gus miek angkat bicara “sampeyan semua ga percaya kalo aku tidak meminumnya tapi membuangnya kelaut..? lalu Gus Miek Membuka lebar Mulutnya dan mereka semua terperanjat kaget didalam Mulut Gus miek terlihat Laut yang bergelombang dan ternyata benar minuman keras tersebut dibuang kelaut. Dan Saat itu juga mereka diberi Hidayah Oleh Alloh SWt untuk bertaubat dan meninggalkan minum-minuman keras yang dilarang oleh agama. Itulah salah salah satu Karomah kewaliyan yang diberikan Alloh kepada Gus Miek.

jika sedang jalan-jalan atau keluar, Gus Miek sering kali mengenakan celana jeans dan kaos oblong. Tidak lupa, beliau selalu mengenakan kaca mata hitam lantaran lantaran beliau sering menangis jika melihat seseorang yang “masa depannya” suram dan tak beruntung di akherat kelak.

Ketika beliau berda’wak di semarang tepatnya di NIAC di pelabuhan tanjung mas.Niac adalah surga perjudian bagi para cukong-cukong besar baik dari pribumi maupun keturunan ,Gus Miek yang masuk dengan segala kelebihannya mampu memenangi setiap permainan, sehingga para cukong-cukong itu mengalami kekalahan yang sangat besar. Niac pun yang semula menjadi surga perjudian menjadi neraka yang sangat menakutkan

Satu contoh lagi ketika Gus miek berjalan-jalan ke Surabaya, ketika tiba di sebuah club malam Gus miek masuk kedalam club yang di penuhi dengan perempuan-perempuan nakal, lalu gus miek langsung menuju watries (pelayan minuman) beliau menepuk pundak perempuan tersebut sambil meniupkan asap rokok tepat di wajahnya, perempuan itupun mundur tapi terus di kejar oleh Gus miek sambil tetap meniupkan asap rokok diwajah perempuan tersebut. Perempuan tersebut mundur hingga terbaring di kamar dengan penuh ketakutan, setelah kejadian tersebut perempuan itu tidak tampak lagi di club malam itu.

Pernah suatu ketika Gus Farid (anak KH.Ahamad Siddiq yang sering menemani Gus Miek) mengajukan pertanyaan yang sering mengganjal di hatinya, pertama bagaimana perasaan Gus Miek tentang Wanita ? “Aku setiap kali bertemu wanita walaupun secantik apapun dia dalam pandangan mataku yang terlihat hanya darah dan tulang saja jadi jalan untuk syahwat tidak ada”jawab Gus miek.

Pertanyaan kedua Gus Farid menayakan tentang kebiasaan Gus Miek memakai kaca mata hitam baik itu dijalan maupun saat bertemu dengan tamu…”Apabila aku bertemu orang dijalan atau tamu aku diberi pengetahuaan tentang perjalanan hidupnya sampai mati. Apabila aku bertemu dengan seseorang yang nasibnya buruk maka aku menangis, maka aku memakai kaca mata hitam agar orang tidak tahu bahwa aku sedang menagis “jawab Gus miek

Adanya sistem Da’wak yang dilakukan Gus miek tidak bisa di contoh begitu saja karena resikonya sangat berat bagi mereka yang Alim pun Sekaliber KH.Abdul Hamid (pasuruan) mengaku tidak sanggup melakukan da’wak seperti yang dilakukan oleh Gus Miek padahal Kh.Abdul Hamid juga seorang waliyalloh.

Tepat tanggal 5 juni 1993 Gus Miek menghembuskan napasnya yang terakhir di rumah sakit Budi mulya Surabaya (sekarang siloam). Kyai yang nyeleneh dan unik akhirnya meninggalkan dunia dan menuju kehidupan yang lebih abadi dan bertemu dengan Tuhannya yang selama ini beliau rindukan.

Gus Miek Bertemu KH. Hamid Kajoran

Awal pertemuan Gus Miek dengan KH. Hamid Kajoran bisa dikatakan berawal dari rumah KH. Ashari, Lempuyangan karena saat itu KH. Hamid Kajoran aktif mengikuti kegiatan mujahadah yang diadakan oleh KH. Ashari, dan Gus Miek sangat dekat dengan keluarga KH. Ashari. Apalagi pada waktu-waktu selanjutnya, KH. Hamid Kajoran menjadi besan dari KH. Ashari.

Dalam dakwahnya di Semarang, Gus Miek mengalami berbagai hambatan sehingga dakwahnya tersebut belum bias maksimal. Di antara hambatan itu adalah besarnya pengaruh trio wali Jawa Tengah, yakni KH. Dalhar Watucongol, KH. Muslih Mranggen, Demak, dan KH. Hamid Kajoran, Magelang. Melihat kenyataan ini, hampir bisa dipastikan bahwa masyarakat Islam di Jawa Tengah tentu tidak akan mudah menerima keberadaan Gus Miek dengan gaya dakwahnya.

Suatu hari, di Semarang, rombongan KH. Hamid Kajoran dan Khozin Abdullah usai menghadiri acara mauludan di rumah Gus Mad Watucongol, berusaha mengejar Gus Miek yang tengah berada di masjid Kauman, Semarang. Tetapi, Gus Miek yang tinggal di rumah Jauhari sedang keluar bersama Muntad. Karena lama menunggu Gus Miek belum juga datang, KH. Hamid berpamitan dan meninggalkan pesan untuk Gus Miek pada para Huffazh yang berada di situ. Esok harinya, mereka tetap tidak bisa bertemu Gus Miek karena Gus Miek telah berangkat ke Jawa Timur.

Hujan masih turun dengan derasnya di malam itu ketika Gus Miek beserta rombongan pulang dari pasar malam di Bondowoso. Tiba di depan pasar malam Arjasa, Gus Miek berhenti mampir di sebuah warung kopi dengan pelayan seorang perempuan tua. Setelah beberapa saat, Gus Miek berkata: “Aku tertarik dengan orang itu karena dua hal; pertama, orang itu ganteng dan simpatik; kedua, aku kasihan sama orang itu.”

Rombongan KH. Hamid Kajoran, yang beberapa bulan sebelumnya gagal bertemu dengan Gus Miek di Semarang, berusaha mencari Gus Miek lagi. Kali ini dengan rombongan dari Yogyakarta untuk mencari Gus Miek ke Pasuruan. Dalam rombongan itu ada Hadi Mustadi, KH. Daldiri beserta istri, dan Nyai Hamid Kajoran. Rombongan tersebut akhirnya bertemu dengan Gus Miek di perempatan Mojoagung, Jombang.

Gus Miek mengajak rombongan KH. Hamid ke salah satu warung. Setelah beberapa lama mengobrol, Gus Miek menyuruh KH. Hamid dan KH. Daldiri beserta istri mengunjungi salah seorang habib di Panggul, sementara Gus Miek, Nyai Hamid, dan Hadi Mustadi langsung ke Setonogedong untuk ziarah.

Karena di Setonogedong belum ada listrik, ziarah terpaksa memakai senter. Dari Setonogedong dilanjutkan ke makam KH. Zaenudin, Mojosari. Sebelum pulang, Hadi Mustadi yang menderita gula, mengadukan penyakitnya kepada Gus Miek. Gus Miek kemudian memberi dia obat.

Beberapa minggu kemudian, Gus Miek datang ke Yogyakarta dan menginap di Hotel Utara selama beberapa hari untuk mengkoordinir para jama’ah yang semakin bertambah di Kota Gudeg tersebut. Setelah di Yogyakarta, Gus Miek melanjutkan perjalanannya ke Semarang. Ada satu cerita yang berkenaan dengan KH. Hamid Kajoran saat di Semarang ini. Suatu hari, saat Khozin (pengikut Gus Miek yang rumahnya dijadikan mangkal Gus Miek dan jama’ahnya di Semarang) sedang bekerja sebagai tukang jahit. Tiba-tiba ada tamu memakai baju Eropa (Belanda) berwarna putih lengkap dengan topi klopnya, masuk begitu saja tanpa permisi. Khozin membiarkan saja karena mengira tamu itu orang yang hendak memesan baju.

”Mas Khozin, minta es. Aku haus,” kata tamu itu.

Khozin terkejut karena tamunya ternyata KH. Hamid Kajoran. Khozin pun segera mengambilkan minum.

“Dari mana Kiai?” Tanya Khozin sambil sambil memberikan minum.

“Gus Miek itu payah, aku “digarap.” Aku bertemu Gus Miek di jalan, lalu disuruh melepas sarung dan berganti baju Belanda dan diajak main (berjudi) ke THR. Menang banyak, tapi ia bagikan semuanya kepada tukang becak di sepanjang jalan. Di jalan, bertemu mobil pickup yang isinya penuh cewek artis. Semuanya memanggil Gus Miek, Papi. Gus Miek menyuruhku langsung ke kauman, sementara dia langsung naik mobil berbaur cewek-cewek itu. Payah, kalau aku bertemu jama’ahku dengan pakaian seperti ini, mau aku taruh di mana mukaku,” jawab KH. Hamid Kajoran berapi-api. Khozin hanya tertawa mendengarnya.

Selanjudnya, Gus Miek meninggalkan Semarang dan meminta bantuan KH. Hamid Kajoran untuk “menggarap” wilayah Semarang dengan pusat gerakan di Kauman. Hal ini dilakukan karena KH. Hamid Kajoran sangat dihormati dan disegani, dan yang pasti bisa diterima di wilayah Jawa Tengah.

JADWAL PERINGATAN HAUL HABAIB SEJAWA


NO NAMA BULAN TEMPAT
1. Habib Hadi Bin Abdullah Al-Haddar Minggu, 1 Muharram Lateng Banyuwangi
2. Fakhrul Wujud Syekh Abubakar Bin Syalim Muharram Cidodol Jakarta Selatan
3. Habib Abubakar Bin Husein Assegaf 27 Muharram Bangil Pasuruan
4. Habib Husein Bin Hadi Al-Hamid 12 Shafar Brani Probolinggo
5. Habib Abdullah Bin Ali Al-Haddad 27 Shafar Bangil Pasuruan
6. Habib Hasan Bin Muhammad Al-Hadad Shafar Minggu Terakhir Kota, Jakarta Utara
7. Do’a Tolak Bala dan Maulid di Pon-Pes Darul Hadist Alfagihiyah Shafar Rabu Terakhir PP.Darul hadist malang
8. Habib Abdul Qadir Bib Alwi Assegaf Rabiul Awal, Minggu Pertama Tuban
9. Maulid di Makam Habib Ahmad Al-Haddad Rabiul Awal Minggu Pertama Sore Habib Kuncung Kalibata
10. Habib Ali Bin Husein Al-Atthas Rabiul Awal, Selasa Terakhir Buluh Condet Jakarta
11. Habib Abdullah Bin Muchsin Al-Atthas. (Selasa malem Maulid, Rabu pagi Haul ) Rabiul Awal Rabu Terakhir Empang bogor
12. Maulid di Habib Abubakar Assegaf Rabiul Awal Jum’at Pertama Gresik
13. Maulid di Habib Muhammad Al-Aydrus Rabiul Awal Jum’at Pertama Ketapang Kecil Surabaya
14. Habib Ali Bin Abdulrahman Al-Habsyi (Rabu sore Ziarah, Kamis sore maulid) Rabiul Awal Rabu Terakhir Kwitang Jakarta Pusat
15. Maulid di Darul Aitam Rabiul Awal Jumat Pagi Tanah Abang Jakarta
16. Habib Muchsin Bid Muhammad Al-Atthas (Haul & Maulid) Rabiul Awal Sabtu Pagi Alhawi Condet Jakarta
17. Maulid di Habib Ahmad Al-Atthas 15 Malam Rabiul Awal Pekalongan
18. Habib Salim Bin Ahmad Bin Zindan Rabiul Awal Senin Sore Otista Jakarta Timur
19. Maulid di Habib Abdulrahman Assegaf Rabiul Awal Minggu Pagi Al Busro Citayam
20. Habib Ali Bin Muhammad Al-Habsyi (Simthuduror) 20 Rabiul Tsani Gurawan Solo
21. Habib Muhammad Bin Idrul Al-Habsyi 22 Rabiul Tsani Ampel Surabaya
22. Habib Muhammad Bib Ahmad Al-Muhdhor 22 Rabiul Tsani Ampel Surabaya
23. Habib Abubakar Bin Syofi Al-Habsyi 22 Rabiul Tsani Ampel Surabaya
24. Habib Idrus Bin Abubakar Al-Habsyi 22 Rabiul Tsani Ampel Surabaya
25. Habib Umar Bin Abdulrahman Al-Atthas 23 Rabiul Tsani Petamburan Jakarta
26. Habib Alwi Bin Salim Al-Aydrus 23 Rabiul Tsani Tanjung Malang
27. Habib Umar Bin Hud Al-Atthas 29 Rabiul Tsani Cipayung Jawa Barat
28. Habib Muhammad Bin Husein Al-Aydrus Jumadil Awal Kamis Terakhir Ketapang Kecil Surabaya
29. Habib Ahmad Bin Abdullah Al-Aydrus Jumadil Akhir Minggu Pertama Benhil Jakarta Pusat
30. Habib Husein Bin Muhammad Al-Haddad Jumadil Akhir Sabtu Ketiga Ampel Surabaya
31. Habib Ja’far Bin Syekhon Assegaf Jumadil Akhir Minggu Ketiga Masjid Jami’ Pasuruan
32. Habib Abdul Qodir Bin Ahmad Bilfaqih Jumadil Akhir Minggu Terakhir Alun-alun Malang
33. Habib Abdullah Bin Abdul Qodir Bilfaqih Jumadil Akhir Minggu Terakhir Alun-alun Malang
34. Habib Muhammad Bin Thohir Ba’bud Rajab Minggu Pertama Ds.Paleng Ploso Kediri
35. Khataman Bukhari di Habib Ahmad Al-Atthas 12 Rajab Pekalongan
36. Khataman Bukhari di Masjid Al-Hawi 26-27 Rajab Condet Cililitan Jakarta
37. Khataman Bukhari di Habib Abubakar Assegaf Rajab Jum’at Terakhir Grasik Surabaya
38. Habib Syeh Bin Salim Al-Atthas 27 Rajab Tipar Sukabumi
39. Habib Muhdor Bin Muhammad Al-Muhdor 29 Rajab Bondowoso
40. Habib Balawi, Al-Syathiri, Al-Qudsi 10 Sya’ban Kp.Bandan Jakarta Utara
41. Habib Ahmad Bin Tholib Al-Atthas 14 Sya’ban Pekalongan
42. Habib Muhammad Bin Thohir Al-Haddad 15 Sya’ban Tegal
43. Habib Muhammad Bin Abdulrahman Assegaf 16 Pagi Sya’ban Indramayu Jawa Barat
44. Habib Ali Bin Abdulrahman Al-Habsyi (Ziarah dimakam Habib Ali, Besoknya Haul) Sya’ban Sabtu Ketiga Kwitang Jakarta Pusat
45. Habib Salim Bin Thoha Al-Haddad Sya’ban Jum’at Terakhir Damai Kalibata
46. Habib Ahmad Bin Alwi Al-Haddad Sya’ban Minggu terakhir Rawajati Kalibata
47. Habib Syech Bin Ahmad Bafaqih Syawal Kamis Kedua Boto Putih Surabaya
48. Habib Umar Bin Ja’far Assegaf 5 Syawal Cibeduk Tapos Jawa Barat
49. Habib Sholeh Bin Muchin Al-Hamid Syawal Minggu Kedua Tanggul Jember
50. Habib Ahmad Bin Ali Bafaqih Syawal Sabtu Terakhir Ds. Tempel Yogyakarta
51. Habib Husein Bib Abubakar Al-Aydrus Syawal Minggu Terakhir Luarbatang Jakarta Utara
52. Majlis Burdah Habib Muhammad Al-Aydrus Syawal Kamis Kedua Ketapang Kecil Surabaya
53. Habib Alwi Bin Muhammad Assegaf 10 Dzulhijah Gresik Kota Surabaya
54. Habib Abubakar Bin Muhammad Assegaf 17 Dzulhijah Masjid Jami’ Gresik
55. Habib Harun Bin Abdullah Baharun 17 Dzulhijah Sumur Songo Gresik

56. maulid HABIB HUSEIN BIN ABI BAKAR ALIDRUS Diadakan setiap AKHIR MINGGUDI BULAN ROBIUL AWAL


(SUMBER MAJLIS NURUL MUSTHOFA)

Bersholawat kamu sekalian…….



Wahai Allah, Tuhan sumber cahaya alam semesta
Limpahkan sholawat atas Junjungan yang Engkau cipta
Dari nur milikMu ciptaan indah tiada tara
Dan ampunilah aku serta sinarilah hatiku yang alpa
Dengan makrifatMu terang bercahaya
Juga dengan makrifatnya akan diriMu yang Maha Mulia
Atas keluarga serta sahabat baginda limpahkanlah sama
Limpahan sholawat dan salam sejahtera

Nama lengkap beliau adalah Abu Soleh Muyhidin Abdul Qadir bin Musa Aljaelani Alhasani Alhuseini , dilahirkan di suatu tempat bernama “JAELAN” pada tanggal 1 romadhon tahun 471 H suatu daerah yang terletak dibagian luar dari negeri THABARISTAN. Beliau masih ada nasab dengan Rosululloh SAW.Beliau sejak muda gemar menuntut ilmu diantara guru-guru beliau adalah Syeck Abi al wafa’ , Syeck Abil Khaththab al kalwadzani, dan Syeck Abil Husein Abu ya’la, dan masih banyak guru-guru lainnya . Syech Abdul Qodir Al jaelani dengan penuh jeripayah berusaha memperoleh ilmu -ilmu agama seperti ilmu Fiqh, ilmu adad, ilmu thoriqoh sehingga dirinya menyebabkan menjadi seorang yang a’lim .

Beliau selalu dalam keadaan suci ( mempunyai wudhu terus) mengerjakan sholat subuh masih menggunakan wudhu’ yang diambil ketika hendak mengerjakan sholat isya’. Apabila berhadast maka beliau cepet-cepat mengambil air wudhu’. Setiap malam sehabis sholat isya hingga menjelang sholat subuh waktu nya dipergunakan untuk mendekatkan diri kepada Alloh SWT dengan memperbanyak dzikir, tafakkur dan bertawajjuh kehadiratNYa. Sehingga beliau kurang tidur. Bagi beliau mempunyai pendirian hidup yang selalu didasarkan kepada tuntunan ajaran islam, beliau lebih suka makam rumput yang halal dari pada roti yang diperoleh dengan jalan Syubhat(samar) ini sikap kehati-hatian terhadap kehidupan dunia ini terutama terhadap benda apa saja yang syubhat kedudukannya apalagi terhadap benda yang jelas-jelas haram hukumnya.

Pada tahun 521 H/1127 M, dia mengajar dan berfatwa dalam semua madzhab pada masyarakat sampai dikenal masyarakat luas. Selama 25 tahun Syech Abdul Qadir Jaelani menghabiskan waktunya sebagai pengembara Sufi di padang pasir Irak dan akhirnya dikenal oleh dunia sebagai tokoh sufi besar dunia Islam. Selain itu dia memimpin madrasah dan ribath di Baghdad yang didirikan sejak 521 H sampai wafatnya di tahun 561 H. Madrasah itu tetap bertahan dengan dipimpin anaknya Abdul Wahab (552-593 H/1151-1196 M), diteruskan anaknya Abdul Salam (611 H/1214 M). Juga dipimpin anak kedua Abdul Qadir Jaelani, Abdul Razaq (528-603 H/1134-1206 M), sampai hancurnya Bagdad pada tahun 656 H/1258 M.

Diceritakan dalam kitab Manakib Syeck Abdul qodir al jalelani bahwa beliau melihat Cahaya agung yang memenuhi ufuk dan dari balik cahaya itu kemudian keluarlah sebuah gambaran tubuh ,lalu terdengar lah suara memanggil beliau: “Hai Abdul Qodir …!! Akulah Tuhan Mu !! sekarang aku nyatakan kepadamu bahwa semua yang haram aku halalkan padamu.” Maka berkatalah Syeck Abdul Qodir Al Jaelani :”aku berlindung kepada Alloh Dari syaithon yang terkutuk”, kemudian beliau ditanya,”Dari manakah kamu mengetahui bahwa dia aku ini syaithon…? Beliau menjawab dari perkataanmu “Telah aku halalkan yang haram padamu.”sebab aku (Syeck Abdul Qodir Al jaelani) tahu bahwa Alloh tidak pernah memerintahkan untuk berbuat kejahatan.”

Dikisahkan pula pada saat ibunya sudah berusia 60 tahun. Kemudian setelah ia menanjak ke masa remaja, ia pun minta izin pada sang ibu untuk pergi menuntut ilmu. Oleh sang ibu, ia dibekali sejumlah uang yang tidak sedikit, dengan disertai pesan agar ia tetap menjaga kejujurannya, jangan sekali-sekali berbohong pada siapapun. Maka, berangkatlah Syechk Abdul Qodir muda untuk memulai pencarian ilmunya. Namun ketika perjalanannya hampir sampai di daerah Hamadan, tiba-tiba kafilah yang ditumpanginya diserbu oleh segerombolan perampok hingga kocar-kacir. Salah seorang perampok menghampiri Syeck Abdul Qodir, dan bertanya, “Apa yang engkau punya?” Syeck Abdul Qodir pun menjawab dengan terus terang bahwa ia mempunyai sejumlah uang di dalam kantong bajunya. Perampok itu seakan-akan tidak percaya dengan kejujuranSyeck Abdul Qodir, kemudian ia pun melapor pada pemimpinnya. Sang pemimpin rampok pun segera menghampiri Syeck Abdul Qodir dan menggeledah bajunya. Ternyata benar, di balik bajunya itu memang ada sejumlah uang yang cukup banyak. Terheran-heran kepala rampok itu lalu berkata kepada Syeck Abdul Qodir: “Kenapa kau tidak berbohong saja ketika ada kesempatan untuk itu?” MakaSyeck Abdul Qodir pun menjawab: “Aku telah dipesan oleh ibuku untuk selalu berkata jujur dan tidak boleh berbohong . Dan aku tak sedikitpun ingin mengecewakan ibuku ” Sejenak kepala rampok itu tertegun dan merenung dengan jawaban syeck Abdul Qodir, lalu berkata: “Sungguh engkau sangat berbakti pada ibumu, dan engkau pun bukan orang sembarangan.” Kemudian ia serahkan kembali uang itu padaSyeck Abdul Qodir dan melepaskannya pergi. sejak saat ituKepala perampok beserta anak buahnya diberi Hidayah Oleh Alloh SWTdan bertaubat untuk tidak melakukan perbuatan merampok lagi.

Dan diantara Karomah Syeck Abdul Qodir Al Jaelani yang di terangkan dalam kitab Lubabul ma’ni, pernah ada seorang wanita berkunjung kepada Syeck Abdul Qodir Al jaelani dengan membawa anaknya agar berguru kepadanya, kemudian diperintahkan agar ia bermujahadah dan menlajani cara-cara hidup nya para ulama shalapus sholeh, lalu pada suatu saat wanita tadi melihat anaknya sangat kurus dan mengetahui anaknya makan roti yang basi dan buruk dan ketika wanita itu masuk ketempat Syeck Abdul Qodir Al jaelani dilihatnya ada tulang-tulang ayam bekas dimakan daging-dagingnya, maka wanita itu menanyakan tentang hal itu, kemudain Syeck Abdul qodir Al jaelani meletakkan tangannya diatas tulang-tulang ayam itu seraya berkata ” Bangkitlah dengan izin Alloh yang telah mengidupkan tulang-tulang yang telah hancur.” Makabangkitlah tualng-tulang itu menjadi ayam kembali seraya berkokok” laa ilaha illalloh muhammad rosululloh syeck abdul qodir waliyulloh..”

Peristiwa ini adalah merupakan Khoriqul ‘adat (diluar kebiasaan ) atau karomah yang diberikan Alloh SWT kepada wali-wali alloh, meskipun demikian itu menurut akal manusia biasa digambarkan sebagi suatu kejadian yang sama sekali tidak dapat diterima oleh oleh akal itu sendiri , akan tetapi bagaimana pun kenyataan peristiwa itu membuat akal manusia menjadi sadar untuk berkesimpulan betapa besar kekuasaan Alloh.

Mengajar Keledai Membaca

Nasrudin berlalu, dan dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk menunjuk ke sebuah buku besar. Nasrudin menggiring keledainya ke buku itu, dan membuka sampulnya.

Si keledai menatap buku itu, dan tak lama mulai membalik halamannya dengan lidahnya. Terus menerus, dibaliknya setiap halaman sampai ke halaman akhir. Setelah itu si keledai menatap Nasrudin.

“Demikianlah,” kata Nasrudin, “Keledaiku sudah bisa membaca.”

Timur Lenk mulai menginterogasi, “Bagaimana caramu mengajari dia membaca ?”

Nasrudin berkisah, “Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaran-lembaran besar mirip buku, dan aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus belajar membalik-balik halam untuk bisa makan biji-biji gandum itu, sampai ia terlatih betul untuk membalik-balik halaman buku dengan benar.”

“Tapi,” tukas Timur Lenk tidak puas, “Bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya ?”

Nasrudin menjawab, “Memang demikianlah cara keledai membaca: hanya membalik-balik halaman tanpa mengerti isinya. Kalau kita membuka-buka buku tanpa mengerti isinya, kita disebut setolol keledai, bukan ?”

Sumber: media.isnet.org

DO’A SYI’IR ( Latin )

DO’A SYI’IR

Karya : Habib Ahmad bin Umar bin Smith.

BISMILLAAHIR ROKHMAANIR ROKHIIM

AAMIIN YAA ALLOH YAA ROHMAN YAA ROKHIIM * ANTAL JAWAADUL KHALIM WA ANTA NI’MAL MU’IN
Amiin yaa Alloh duh gusti kang melasi *panjenengan moho lumo aris lan mitulungi

SA-ALTUKA ROBBII SHIKHKHATAL QOLBI WALJASAD * WA ‘AFIYATAL-ABDAANI WAL-AHLI WAL WALAD
Duh Gusti kulo nyuwun sehat manah lan rogo * Lan waras badan kulo putro lan keluargo.

WA THUULA KHAYAATIN FII KAMAALISTIQOOTIN * WA KHIFDZOM MINAL-I’JAABI WALKIBRI WALKHASAD
Lan panjang umur kanthi sampurno istiqomah * karekso saking ‘ujub gumede drengki manah.

WARIZQON KHALAALAW WAASI’AN GHOIRO NAAQISHIN * YAKUUNU LANAA ‘AUNAN ‘ALAA MANHAJIR ROSYAD
Lan rizqi khalal ingkang jembar tan kekurangan * Kang mitulungi kulo ing mergi kaleresan.

WAKHAQQOKA ‘ARIFNII WAWAFFIQ ILAAHI LIL * QIYAAMI BIHI FADHLAW WAJUUDAM MA’ALMADAD
Duh gusti nyuwun ngertus dateng haq panjenengan * Sagetho njumenengi kanthi anugreg Tuan.

WA ‘ARRIFNI KHAQQOL MUSHTHOFA LILQIYAAMI BIH * ‘ALAA MAA TUKHIBBUHU WATARDHOOHU YAA SHOMAD
Lan nyuwun ngertus dateng khaqipun kanjeng Nabi * Sagetho njumenengi ingkang Tuan ridhoni.

WA ‘ARRIFNI KHQQOL MUSLIMIINA BI-ASRIHI * ‘ALAYYA WAWAFFIQ LIL QIYAAMI ‘ALAL ABAD
Lan mugi paring ngertus khaqipun tiyang islam * Sagetho njumenengi kulo dateng khaq adam.

DO’A SYI’IR

Karya : Gus Miek ( Khamim Jazuli )

BISMILLAAHIR ROKHMAANIR ROKHIIM

YAA KHALIIM YAA KHANNAN YAA MALIKU YAA MUBIN * WALAA NATHLUBU SYAI-AN ILLAA ANTA YAA MU’IIN
Duh Gusti ingkang aris asih kang angrathoni * Namung nyuwun ing Tuan dzat ingkang mitulungi.

ROBBANASTAQIM DZIKROONAA WADZIKROLGHOFILIIN * WAJMA’NAA FIL-ABROORI KHIYAARIKAL FAA-IZIIN
Duh nyuwun langgeng dzikir soho dzikrolghofilin * Mugiho kitho kempal tiyang sahe faiziin.

SYAKAUNAA KA ROBBANAA BAABA DHU’FI NAFSINAA * LI TAGHFIROLANAA GHOFFAARU WALITUKHSINANAA
Duh Gusti ngaturaken apese badan kulo * Mugi paring ngapunten lan sahe dateng kitho.

BIDAWAAMIL MA’RIFATI ADIM LIQOO-ANAA * BI KHADHROTIKA ILAAHANAA YAA ILAAHANAA
Mugiho kulo langgeng ma’rifat dateng Tuan * Tansah pinanggeh kulo dateng ngarso pangeran

SA-ALNAAKAL -ISTIQOOMATA FII TADZKKURIK * WAS TIQOOMATANAA FII TASYAKKURI NI’AMIK
Duh Gusti nyuwun langgeng emut ing panjenengan * soho tansah nyukuri sedoyo keni’matan.

YAA KARIIM YAA KARIIM AN ‘IMNAA BINI’MATIK * YAA ARKHAMAR ROOKHIMIIN IRKHAMNAA BIROKHMATIK
Duh Gusti dzat kang lumo paringo keni’matan * Duh Gusti ingkang asih paringo kawelasan.

YAA LATHIIFU YAA KHOBIIR NAJJINAA MINAL MIKHAN * YAA QOWIYYU YAA MATIIN ANJINAA MINAL-IKHAN
Duh Gusti ingkang welas kang kiyat lan waspodo * Nyuwun wilujeng saking sedoyo poncoboyo.

ROBBANAA AKHSILLANAA DZOHIROW WABATHINAA * MA’A KHUSNIDZDZONNI BIKHADHROTIKA YAA MANNAAN
Pangeran panjenengan dandosi kulo niki * lahir bathin sarono manah sahe kang suci.

YAA JALIILU BIJALAALIKA ATSBITIL-IIMAAN * ROBBANAA KHOIROL MUNZILIINA ANZILIL MINAN
Duh Gusti moho agung nyuwun tetepe Iman * Dateng kulo sedoyo paringo kanugerahan.

WA YAA ‘ALIIMU A’THI LANAA ‘ILMAMMU’MALAA * WALIRO’IYYATINAA ‘ILMAYYUDKHILAL JINAAN
Pangeran moho persho nyuwun kulo sedoyo * ‘Ilmu lan ngamal kulo dados mlebet suargo.

BIJUUDIKA YAA JAWAAD YAA WAKHIDU YAA SHOMAD * IJ’ALNAA MINAL FAA-IZIINA FAUZAN FIL-ABAD
Pangeran moho luman suci lan sinejo * Mugi kulo sedoyo dadoso tiyang bejo.

YAA SAMII’U YAA BASHIIR YAA WAAJIDU YAA AKHAD * SA-ALNAAKA NI’MATALLAATUKHSHO ANTAL MA’AAD
Duh Gusti moho mireng mirsani lan ngijeni * Nyuwun kulo ing ni’mat ingkang tanpo ngitungi.

WA ANTA SHOOKHIBU KUN FAYAKUN IDZA AROD * TA SYAI-AW WUJUDAHU ANTA MURIIDUL MUROD
Panjenengan lamun kerso wujudo nuli ono * Mboten wonten alangan panjenengan lamun kerso.

YAA GHONIYYU YAA KHAMIIDU WAYAA ROZZAAQU QOD * ROJAUNAA SALAAMATANAA FIDDAROINI FAQOTH
Duh Gusti dzat kang sugih pinuji lan ngerzeqeni * Nyuwun kulo ing slamet dunyo akhirot sami.

BI-ISMIKAL ‘ADZIIMI KHASHSHIL JAMII’A MAA QOSHOD * NAAHU MIN DZIKRIKA WATTASYAKKURI FIL -AUQOOT
Kelawan Asmo agung Tuan mugi khasil sedoyo * Sejo sagetho eleng syukur sediyo kolo.

YAA ‘ALIYYU YAA ‘ADZIIMU YAA QOHHAARU BIFADH * LIKA SALLAMTANAA MINAL-AHWAALI WAL-AAFAAT
Duh Gusti ingkang luhur agung murbo meseso * Nyuwun slamet kulo sedoyo saking poncoboyo.

YAA SALAAMU YAA SALAAM YAA QOODHIYAL KHAAJAAT * YAA ROFII’UR FA’NAA ‘INDAKA A’LADDAROJAAT
Duh Gusti ingkang paring sedoyo khajat kulo * Mugi nginggahno kulo ing drajat luhur mulo.

YAA AWWALU YAA AKHIRU SA-ALNAKA BI’AD * LIKA RIDHOO-AM MAQRUUNAM BIKHUSNIL-I’TIQOOD
Duh Gusti Awwal akhir nyuwun kulo sedoyo * Karidhon Tuan sartho baguse teqod kulo.

ROBBI ROBBAL’IZZATI QINAA MINAL MIFSIDAAT * SALLIMNAA MINAL-AHWAALI WAMINAL MUHLIKAAT
Pangeran moho luhur mugi paring pangrekso * Slamet saking sedoyo pekewuh lan pengrisak.

LAQOD KHAQQO QOULUKAL MAKTUUBU FII FURQOONIK * MAN ‘AROFAKA BIJADDIKA LAFII JANNATIK
Saestu leres dawuh Tuan wonten ing Qur’an * Sopo wonge ma’rifat mlebu suargo Tuan.

AL QUR’AN KALAAMULLOH KALAAMULLOHIL KHANNAAN * WA-ADKHILNAA BIDZAALIKA FAROODIISAL JINAN
Al qur’an dawuh Alloh Gusti kang moho welas * Mugi dadoso lantaran mlebet suargo firdaus.

YAA KHAFIIDZU YAA NASHIIR YAA WAKIILU YAA ALLOH * BAARIK LANAA WALAHUM AJMA’IN YAA ALLOH
Duh Gusti dzat kang ngrekso nulung lan kapercoyo * Mugi paringo berkah dateng kulo sedoyo

BIJAAHIN NABI SHOLLAL-ILAAHU WASALLAMAA * ‘ALAIHI WA-AALIN DAAMA WALKHAMDU LIL-AKHAD
Sholawat salam mugiho katur dateng njeng nabi * Keluargo lan sedoyo puji LILLAAHI ROBBI

SEMOGA KITA DIMASUKKAN DALAM GOLANGAN ORANG-ORANG YANG BERUNTUNG DI DUNIA ATAU DI AKHIRAT KELAK BERKUMPUL BERSAMA-SAMA SALAFUSHSHOLIH ( GUS MIEK,KH AHMAD SHIDDIQ,KH ABDULKHAMID ) AMIN YAA ROBBAL’ALAMIIN…………………ALFATIKHAH……..

DO’A SYI’IR (Arab )

الدعاء الشعرى


لسيد الشيخ الحبيب احمد بن عمربن سميط


بسم الله الرحمن الرحيم
امين يا الله يا رحمن يا رحيم *

انت الجواد الحليم وانت نعم المعين

Amin ya Alloh duh gusti kang melasi *

Panjenengan moho lumo aris lan mitulungi
ساءلتك ربى صحة القلب والجسد *

وعافية الابدان والاهل والولد

Duh gusti kulo nyuwun sehat manah lan rogo *

Lan waras badan kulo putro lan keluargo
وطول حياة فى كمال استقمة *

وحفظا من الاعجاب والكبر والحسد

Lan panjang umur kanthi sampurno istiqomah *

Karekso saking ‘ujub gumede drengki manah
ورزقا حلالا واسعا غير ناقس *

يكون لنا عونا على منهج الرشد

Lan rizqi halal ingkang jembar tan kekirangan *

Kang mitulungi kulo ing mergi kaleresan
وحقّك عرّفنى ووفق الهى لل *

قيام به فضلا وجودا مع المدد

Duh gusti nyuwun ngertos dateng haq panjenengan*

Sageto njumenengi kanthi anugrah tuan
وعرّفن حق المصطفى للقيام به *

على ما تحبّه وترضاه يا صمد

Lan nyuwun ngertos dateng haq-ipun kanjeng nabi*

Sagetho jumenengi ingkang tuan ridhoni
وعرّفن حق المسلمين باسره *

عليّ ووفق للقيام على الابد

Lan mugi paring ngertos haq-ipun tiyang islam*

Sagedtho jumenengi kulo dateng haq adam
بجاه النبى صلّى الا له وسلّما *

عليه وال دام والحمد للاحد

Sholawat salam mugiho katur dateng jeng nabi*

Keluargo lan sedoyo puji Lillahi robbi


*********


الدعاء الشعرى

للشيخ حميم جزولى بن عثمان جزولى


بسم الله الرحمن الرحيم

يا حليم يا حنّان يا ملك يا مبين *

ولانطلب شيئا الاانت يا معين

Duh gusti ingkang aris asih kang angeratoni *

Namung nyuwun ing tuan dzat ingkang mitulungi
ربنا استقم ذكرنا وذكرالغافلين *

واجمعنا فى الابرار خيارك الفائزين

Duh nyuwun langgeng dzikir soho dzikrulghofilin *

Mugiho kitho kempal tiyang sae fa-izin
شكوناك ربنا باب ضعف نفسنا *

لتغفرنا غفار ولتحسننا

Duh gusti ngaturaken apese badan kulo *

Mugi paring ngapunten lan sae dateng kitho
بدوام المعرفة ادم لقاءنا *

بحضرتك الهنا يا الهنا

Mugiho kulo langgeng ma’rifat dateng tuan *

Tansah pinanggih kulo dateng ngarso pangeran
ساءلناك الاستقامة فى تذكرك *

واستقامتنا فى تشكر نعمك

Duh gusti nyuwun langgeng emut ing panjenengan *

Soho tansah nyukuri sedoyo keni’matan
يا كريم يا كريم انعمنا بنعمتك *

يا ارحم الراحمين ارحمنا برحمتك

Duh gusti dzat kang lumo paringo keni’matan *

Duh gusti ingkang asih paringo kawelasan
يا لطيف ياخبير نجنا من المحن *

يا قويّ يا متين انجنا من الاحن

Duh gusti ingkang welas kang kiyat lan waspodo

Nyuwun wilujeng saking sedoyo ponco boyo
ربّنا احسن لنا ظاهرا وبطنا *

مع حسن الظنّ بحضرتك يا منّان

Pangeran panjenengan dandosi kulo niki *

Lahir bathin sarono manah sae kang suci
يا جليل بجللالك اثبت الايمان *

ربّنا خيرالمنزلين انزل المنن

Duh gusti moho agung nyuwun tetepe iman *

Dateng kulo sedoyo paringo kanugerahan
ويا عليم اعط لنا علما معملا *

ولرعيّتنا علما يدخل الجنان

Pangeran moho perso nyuwun kulo sedoyo *

Ilmu lan amal kulo dados mlebet suargo
بجودك يا جواد يا واحد يا صمد *

اجعلنا من الفائزين فوزافى الابد

Pangeran moho loman suwiji lan sinejo *

Mugi kulo sedoyo dadoso tiyang bejo
يا سميع يا بصير يا واجد يا احد *

سائلناك نعمة لاتحصى انت المعاد

Duh gusti moho mireng mirsani lan ngijeni *

Nyuwun kulo ing ni’mat ingkang tanpo ngitungi
وانت صاحب كن فيكون اذاارد *

ت شياء وجوده انت مريد المراد

Panjenengan lamun kerso wujudo nuli ono *

Boten wonten alangan panjenengan lamun kerso
يا غنيّ يا حميد ويا رزّاق قد *

رجونا سلامتنا فى الدرين فقط

Duh gusti dzat kang sugih pinuji lan ngerzqeni *

Nyuwun kulo ing slamet dunyo akherot sami
باسمك العظيم حصّل جميع ماقصد *

ناه من ذكرك والتشكر فى الاوقات

Kelawan asmo agung tuan mugi khasil sedoyo *

Sejo sageto iling lan syukur sedoti kolo
ياعلي ياعظيم يا قهّاربفض *

لك سلّمتنا من الاهوال والافات

Duh gusti ingkang luhur agung murbo meseso *

Nyuwun slamet kulo sedoyo saking poncoboyo
ياسلام ياسلام يا قاضي الحاجات *

يا رفيع ارفعنا عندك اعلى الدرجات

Duh gusti ingkang paring sedoyo hajat kulo *

Mugi nginggahno kulo ing drajat luhur mulo
يا اوّل يا اخر ساءلناك بعد *

لك رضاء مقرونا بحسن الاعتقد

Duh gusti awwal akhir nyuwun kulo sedoyo *

Karidhon tuan sartho baguse teqod kulo
ربّ ربّ العزة قنا من المفسدات *

سلّمنا من الاهوال ومن المهلكات

Pangeran moho luhur mugi paring pangrekso *

Slamet saking sedoyo pekewoh lan pengrisak
لقد حقّ قولك المكتوب فى فرقنك *

من عرفك بجدّك لفى جنّتك

Sa-estu leres dawuh tuan wonten ing Qur’an *

Sopo wonge ma’rifat mlebu suargo tuan
القران كلام الله كلام الله الحنّان *

وادخلنا بذلك فرديس الجنان

Al-Qur’an dawuh Alloh gusti kang moho welas *

Mugi dados lantaran mlebet suargo firdaus
يا حفيظ يا نصير يا وكيل يا الله *

بارك لنا ولهم اجمعين يا الله

Duh gusti dzat kang ngrekso nulung lan kapercoyo *

Mugi paringo berkah dateng kulo sedoyo
بجاه النبى صلّى الا له وسلّما *

عليه وال دام والحمد للاحد

Sholawat salam mugiho katur dateng jeng nabi*

Keluargo lan sedoyo puji Lillahi robbi

DZIKRUL GHOFILIN ( Latin )

BISMILLAAHIR ROKHMAANIRROKHIIM

ASTAGHFIRULLOHAL ‘ADZIIM………3X

ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLOH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR ROSUULULLOH………3 X
LI RIDHOO-ILLAH……..ALFATIKHAH………
WA LI SYAFAA’ATI ROSUULILLAH ……ALFAATIKHAH………
WA LI BAROOKATI WA ASROORIL QUR’AN ……..ALFAATIKHAH……….
WA BI BAROOKATI ISTIMAA’IL QUR’AN WA DZIKRILGHOFILIIN…..ALFAATIKHAH……..



ILAA KHADHROTI………..
ANNABIYYIL MUSHTHOFA SAYYIDINAA WA MAULAANAA MUHAMMAD SHOLLALLOHU ‘ALAIHI WASALLAM..………
WA SAYYIDISY SYAIKH ‘ABDIL QOODIR ALJAILAANI……
WA SAYYIDISY SYAIKH ABI KHAMID MUHAMMADIniLGHOZALI………
WA SAYYIDISY SYAIKH ALKHABIB ‘ABDILLAAHI BNI ‘ALAWI ALKHADDAD RODHIYALLOHU ‘ANHUM LAHUMUL FAATIKHAH………..
BISMILLAAHIR ROKHMAANIR ROKHIIM
AL KHAMDULILLAAHI ROBBIL ‘ALAMIIN
ARROKHMAANIRROKHIIM
MAALIKI YAUMIDDIIN
IYYAAKA NA’BUDU WA IYYAAKA NASTA’IIN
IHDINASH SHIROOTHOL MUSTAQIIM
SHIROOTHOL LADZIINA AN’AMTA ‘ALAIHIM GHOIRIL MAGHDHUUBI ‘ALAIHIM WA LADH DHOOOOLLIIIN,AAAMIIN.

Di baca 100 x atau untuk setiap hari di angsur dengan perincian sbb :
BA’DA SUBUH 30 X Fatikhah
BA’DA DZUHUR 25 X………
BA’DA ‘ASAR 20 X……….
BA’DA MAGHRIB 15 X……….
BA’DA ‘ISYA’ 10 X……….

Dilanjutkan do’a fatikhah lihat halaman Do’a..

AYATULKURSY

ALLOHU LAAA-ILAAHA ILLA HUWAL KHAYYUL QOYYUUM,LAA TA’KHUDZUHUU SINATUW WALAA NAUUM,LAHU MAA FISSAMAAWAATI WA MAA FIL-ARDH,MAN DZALLADZII YASYFA’U ‘INDAHUU ILLAA BI-IDZNIH,YA’LAMU MAA BAINA AIDIIHIM WA MAA KHOLFAHUM WA LAA YUKHIITHUUNA BISYAI-IM MIN ‘ILMIHIII ILLAA BIMAA SYAA’,WASI’A KURSIYYUHUS SAMAAWAATI WAL-ARDHO WA LAA YA-UUDUHUU KHIFDZUHUMAA,WA HUWAL’ALIYYUL ‘ADZIIM,FALLOHU KHOIRUN KHAAFIDZOW WAHUWA ARKHAMURROKHIMIIN.

ASMAA-ULKHUSNA

BISMILLAAHIR ROKHMAANIR RKHIIM

HUWA ALLOHUL LADZII LAA-ILAAHA ILLA HUWA
ARROKHMAANU Jalla Jalaaluh * ARROKHIIMU Jalla Jalaa luh.
AL MALIKU Jalla Jalaa luh * AL QUDDUUSU Jalla Jalaaluh.
AS SALAAMU Jalla Jalaa luh * ALMU’MINU Jalla Jalaa luh.
ALMUHAIMINU Jalla Jalaa luh * AL’AZIIZU Jalla Jalaaluh.
ALJABBAARU Jalla Jalaa luh * ALMUTAKABBIRU Jalla Jalaa luh.
ALKHOOLIQU Jalla Jalaa luh * ALBAARI-U Jalla Jalaa luh.
ALMUSHOWWIRU Jalla Jalaa luh * ALGHOFFAARU Jalla Jalaa luh.
ALQOHHAARU Jalla Jalaa luh * ALWAHAABU Jalla Jalaa luh.
ARROZZAAQU Jalla Jalaa luh * ALFATTAAKHU Jalla Jalaa luh.
AL’ALIIMU Jalla Jalaa luh * ALQOOBIDHU Jalla Jalaa luh.
ALBAASITHU Jalla Jalaa luh * ALKHOOFIDHU Jalla Jalaa luh.
ARROOFI’U Jalla Jalaa luh * ALMU’IZZU Jalla Jalaa luh.
ALMUDZILLU Jalla Jalaa luh * ASSAMII’U Jalla Jalaa luh.
ALBASHIIRU Jalla Jalaa luh * ALKHAKAMU Jalla Jalaa luh.
AL’ADLU Jalla Jalaa luh * ALLATHIIFU Jalla Jalaa luh.
ALKHOBIIRU Jalla Jalaa luh * ALKHALIIMU Jalla Jalaa luh.
AL’ADZIIMU Jalla Jalaa luh * ALGHOFUURU Jalla Jalaa luh.
ASY SYAKUURU Jalla Jalaa luh * AL’ALYYU Jalla Jalaa luh.
ALKABIIRU Jalla Jala luh * ALKHAFIIDZU Jalla Jalaa luh.
ALMUQIITU Jalla Jalaa luh * ALKHASIIBU Jalla Jalaa luh.
ALJALIILU Jalla Jalaa luh * ALKARIIMU Jalla Jalaa luh.
ARROQIIBU Jalla Jalaa luh * ALMUJIIBU Jala Jalaa luh.
ALWAASI’U Jalla Jalaa luh * ALKHAKIIMU Jalla Jalaa luh.
ALWADUUDU Jalla Jalaa luh * ALMAJIIDU Jalla Jalaa luh.
ALBAA’ITSU Jalla Jalaa luh * ASY SYAHIIDU Jalla Jalaa luh.
ALKHAQQU Jalla Jalaa luh * ALWAKIILU Jalla Jalaa luh.
ALQOWIYYU Jalla Jalaa luh * ALMATIINU Jalla Jalaa luh.
ALWALIYYU Jalla Jalaa luh * ALKHAMIIDU Jalla Jalaa luh.
ALMUKHSHI Jalla Jalaa luh * ALMUBDI-U Jalla Jalaa luh.
ALMU’IIDU Jalla Jalaa luh * ALMUKHYI Jalla Jalaa luh.
ALMUMIITU Jalla Jalaa luh * ALKHAYYU Jalla Jalaa luh.
ALQOYYUUMU Jalla Jalaa luh * ALWAAJIDU Jalla Jalaa luh.
ALMAAJIDU Jalla Jala luh * ALWAAKHIDU Jalla Jalaa luh.
AL-AKHADU Jalla Jalaa luh * ASH SHOMADU Jalla Jalaa luh.
ALQOODIRU Jalla Jalaa luh * ALMUQTADIRU Jalla Jalaa luh.
ALMUQODDIMU Jalla Jalaa luH * ALMU’AKHKHIRU Jalla Jalaa luh.
AL AWWALU Jalla Jalaa luh * AL-AAKHIRU Jalla Jalaa luh.
ADZ DZOOHIRU Jalla Jalaa luh * ALBAATHINU Jalla Jalaa luh.
ALWAALI Jalla Jalaa luh * ALMUTA’AALI Jalla Jalaa luh.
ALBARRU Jalla Jalaa luh * ATTAWWAABU Jalla Jalaa luh.
ALMUNTAQIMU Jalla Jalaa luh * AL’AFUWWU Jalla Jalaa luh.
ARRO-UUFU Jalla Jalaa luh * MAALIKUL MULKI Jalla Jalaa luh.
DZUL JALAALI WAL-IKROOM Jalla Jalaa luh.
ALMUQSITHU Jalla Jalaa luh * ALJAAMI’U Jalla Jalaa luh.
ALGHONIYYU Jalla Jalaa luh * ALMUGHNI Jalla Jalaa luh.
ALMAANI’U Jalla Jalaa luh * ADH DHOOORRU Jalla Jalaa luh.
ANNAAFI’U Jalla Jalaa luh * ANNUURU Jalla Jalaa luh.
ALHAADI Jalla Jalaa luh * ALBADII’U Jalla Jalaa luh.
ALBAAQII Jalla Jalaa luh * ALWAARITSU Jalla Jalaa luh.
ARROOSYIIDU Jalla Jalaa luh * ASH SHOBUURU Jalla Jalaa luh.

ALLADZII LAM YALID WA LAM YUULAD WA LAM YAKULLAHUU KUFUWAN AKHAD,LAISA KAMITSLIHII SYAI-UWWAHUWASSAMII’UL BASHIIR.

DO’A BERSAMA

ROBBANAA AATINAA FIDDUNYAA KHASANATAW WAFIL-AAKHIROTI KHASANATAW WA QINAA ‘ADZAABANNAAR 10 X.

TAWASSUL dengan ALFATIKHAH

ILA KHADHROTI………..
JAMII’IL AMBIYAA-I WAL MURSALIINA WA ULIL’AZMI MINARRUSULI WA JAMII’IL MALAA-IKATIL MUQORROBIIN,’ALAIHIMUSH SHOLAATU WASSALAAM,LAHUMUL FAATIKHAH……………. 3 X

SHOLAWAT MUQORROBIN

ALLOHUMMA SHOLLI ‘ALAA SAYYIDIINAA JIBRIIL,WA SAYYIDINAA MIIKAA-IL,WA SAYYIDINAA ISROOFIIL,WA SAYYIDINAA ‘IZROOIL,WA KHAMALATIL ‘ARSY,WA ‘ALAL MALAA-IKATIL MUQORRBIIN,WA ‘ALAA JAMII’IL -AMBIYAA-I WAL MURSALIIN,SHOLAWATULLOHI WASALAMUHUU ‘ALAIHIM AJMA’IIN ……3 X

TSUMMA ILAA KHADHROTI….

SYAFII’INAA SAYYIDISSAADAAT MUHAMMAD SHOLLALLOHU ‘ALAIHI WASALLAM WA -AZWAAJIHII WA AULAADIHII WADZURRIYYATIHII WA AALIHII WA ASHKHAABIHI WA KHUSHUUSHON AHLI BADRI MINAL MUHAAJIRIINA WAL-ANSHORI RODHIYALLOHU ‘ANHUM AJMA’IINA WAJAMII’I ATBAA’IHI WASY SYUHADAA-I WAL ‘ULAMAA-I WAL-AULIYAA-I WASH SHOLIKHIINA WALMUSHONNIFIINA WALMUALLIFIINA WA JUDUUDINAA WAJADDAATINAA WA -AABAA-INAA WA UMMAHAATINAA WA MALLAHU KHUQUUQUN ‘ALAINAA GHOFAROLLOHU LANAA WALAHUMUL FAATIKHAH….3 X

TSUMMA ILAA KHADHROTI ……..

BAKHRISY SYAFAA’ATI SAYYIDINAL MAKHBUUB MUHAMMAD SHOLLALLOHU ‘ALAIHI WASALLAM KHOOOOSHSHOH ALFAATIKHAH…………..

ISTAGHFIRUU ROBBAKUMULLOHU GHOFUURURROKHIIM

ASTAGHFIRULLOH 100 X

TSUMMA ILAA KHADHROTI……..
NABIYYINAL KHODHIRI ABIL ‘ABBAASI BALYABNI MALKAAN ‘ALAIHISSALAAM LAHULFAATIKHAH………..

WA TSUMMA ILAA KHADHROTI……..

SULTHOONIL AULIYAA-IL AWWALI SAYYIDI SYABBAABI AHLI LJANNATI SIBTHI KHOIRILBARIYYAH…
ABI MUHAMMADin SAYYIDINAL KHASANibni ‘ALIYYIbni ABII THOOLIB
WA AKHIIHISY SYAHIIDI SAYYIDINAL KHUSAIN
WA WAALIDAIHIMAA SAYYIDINAA ‘ALIYYIbni ABII THOLIB
WA SAYYIDATINAA FAATHIMATAZ ZAHROO-IL BATUUL ………….RODHIYALLOHU ‘ANHUM LAHUMUL FAATIKHAH………….

WA TSUMMAA ILAA KHADHROTI……….
SAYYIDISY SYAIKH MUKHYIDDIINI ABI MUHAMMAD SULTHONIL AULIYAA-I SYAIKH ‘ABDILQOODIR ALJIILANIyyibni ABI SHOLIKH MUSA JANKAADAUSAT
WA SAYYIDISY SYAIKH MUHAMMAD BAHAA-IDDIN ANNAQSYABANDII..
WA SAYYIDISY SYAIKH ABI KHAMID MUHAMMADIniLGHOZALI……..
WA AKHIHISH SHOGHIIRI SAYYIDISY SYAIKH AHMADAL GHOZALI….
WA SAYYIDISY SYAIKH ABI BAKRIni SYSYIBLI……..
WA SAYYIDISY SYAIKH ALQUTHBILGHOUTS ALKHABIB ‘ABDILLAAHIIbni ‘ALWI ALKHADDAAD RODHIYALLOHU ‘ANHUM LAHUMUL FAATIKHAH………

TSUMMA ILAA KHADHROTI………
SAYYIDISY SYAIKH ABI YAZIID THOIFUURIbni ‘ISAA ALBASTHOOMI……
WA SAYYIDISY SYAIKH SYAMSIDDIINI MUHAMMADIniL KHANAFII…
WA SAYYIDISY SYAIKH YUUSUFAbni ISMA’ILA NNABHANY ……..
WA SAYYIDISY SYAIKH JALAALIDDINIS SUYUTHY…..
WA SAYYIDISY SYAIKH ABI ZAKARIYAbni SYAROFIniNNAWAWI RODHIYALLOHU ‘ANHUM LAHUMUL FAATIKHAH……….

WA TSUMMA ILAA KHADHROTI……..
SAYYIDISY SYAIKH ‘ABDILWAHHABISY SYA’RONI…….
WA SAYYIDISY SYAIKH ‘ALI NUURIDDIINISY SYAUNY….
WA SAYYIDISY SYAIKH ABIL’ABBASI AHMADAbni ‘ALIYYILBUUNY….
WA SAYYIDISY SYAIKH IBROOHIMAbni ADHAM…..
WA SAYYIDISY SYAIKH IBROOHIIMADDASUUQY RODHIYALLOHU ‘ANHUM LAHUMUL FAATIKHAH….

TSUMMA ILAA KHADHROTI..
SAYYIDISY SYAIKH ABIL’ABBASI SYIHAABIDDINI AHMADAbni ‘UMAROL-ANSHORIYYIL MURSY………
WA SAYYIDISY SYAIKH ABI ‘ABDILLAHI MUHAMMAD ALBUSHIRI…
WA SAYYIDISY SYAIKH ABILKHASANI ALBAKRI…..
WA SAYYIDISY SYAIKH ABI ‘ABDILAHI MUHAMMADIbni ISMAA’IL ALBUKHORY…..
WA SAYYIDISY SYAIKH ZAINIDDIINIbni ‘ABDIL’AZIIZI ALMALAIBAARI ALFANAANY…….
WA SAYYIDISY SYAIKH TAAJIDDINIbni ‘ATHOO-ILLAAHIISSAKANDARY RODHIYALLOHU ‘ANHUM LAHUMUL FAATIKHAH……….

WA TSUMMA ILAA KHADHROTI….

AL-A IMMATILARBA’ATI ALMUJTAHIDIINA ASHKHAABIL MADZAAHIBIL ARBA’ATI WA KHUSHUUSHON …
SAYYIDISY SYAIKH AL-IMAM MUHAMMADIbni IDRIIS ASYSYAFI’I…
WA SAYYIDISY SYAIKH ABI KHAFSHIN ‘UMAROSSUHROWARDI……
WA SAYYIDISY SYAIKH ABI MADYAN ALMAGHROBY
WA SAYYIDISY SYAIKH MUHAMMADIbni MALIKI AL-ANDALUSI..
WA SAYYIDISY SYAIKH ABI ‘ABDILLAAHI MUHAMMADIbni SULAIMAN ALJAZULY ……
WA SAYYIDISY SYAIKH ‘IMROONAbni KHUSHOIN RODHIYALLOHU ‘ANHUM LAHUMUL FAATIKHAH………

selanjutnya membaca sholawat nabi

SHOLLALLOHU ‘ALAA MUHAMMAD 300 X……

WA TSUMMA ILAA KHADHROTI………….
AL QUTHBIL KABIIR SAYYIDISY SYAIKH ‘ABDISSALAMibni MASYISY….
WA SAYYIDISY SYAIKH ABIL KHASAN ‘ALIYYIbni ‘ABDILLAHIbni ‘ABDILJABBAAR ASYSYADZILY…
WA SAYYIDISY SYAIKH ABI MAKHFUDZ MA’RUUFIniL KARKHIYYI……
WA SAYYIDISY SYAIKH ABILKHASANIS SARRIS SAQOTHY….
WA SAYYIDISY SYAIKH ABILQOSIIMIL JUNAIDI ALBAGHDAADY…
WA SAYYIDISY SYAIKH ABIL’ABBAAS AHMADAL BADAWY…..
WA SAYYIDISY SYAIKH AHMADAbni ABILKHUSAINIR RIFA’I….
WA SAYYIDISY SYAIKH ABI ‘ABDILLAHINNU’MAAN……….RODHIYALLOHU ‘ANHUM LAHUMUL FAATIKHAH…2 X.

WA TSUMMA ILAA KHADHROTI………..
SAYYIDISY SYAIKH AL-IMAAMIL KHASANibni ABIL KHASANI ABI SA’IIDIniL BASHRY….
WA SAYYIDATI ROOBI’ATAL ‘ADAWIYYAH…..
WA SAYYIDATIL’UBAIDATI binti ABII KILAAB………RODHIYALLOHU ‘ANHUM LAHUMUL FAATIKHAH……….

WA TSUMMA ILAA KHADHROTI ………..
SAYYIDISY ABI SULAIMANADDAAROONY……
WA SAYYIDISY SYAIKH ABI ‘ABDILLAHI LKHAARITSIbni ASADIniL MUKHAASIBI……
WA SAYYIDISY SYAIKH ABIL FAIDHI DZINNUUNI ALMISHRY………
WA SAYYIDISY SYAIKH ABI ZAKARIYA YAKHYAbni MU’AADZIniRROZY…..
WA SAYYIDISY SYAIKH ABI SHOLIKH KHAMDUUNAL QOSSHOORI ANNAISAABUURY….
WA SAYYIDISY SYAIKH ALKHUSAINIbni MANSHUR ALKHALLAAJ……….
WA SAYYIDISY SYAIKH JALAALIDDIINIR RUUMY………
WA SAYYIDISY SYAIKH ABI KHAFSHIN ‘UMAARObniL FAARIDHIL KHAMAWIYYI ALMISHRY……..RODHIYALLOHU ‘ANHUM LAHUMUL FAATIKHAH……..2X

WA TSUMMA ILAA KHADHROTI ………..
JAMII’IL-IKHWAANIDZDZAAKIRIINA BI DZIKRIL GHOFILIINA WADZ DZAKIROOTI WA SAAMII’NA WA SAAMI’AATI AL-KHYAA-I MINHUM WAL-AMWAAT,TAGHOMMADAHUMULLOHU BI ROKHMATIW WA MAGHFIROTIM MINALLOHI WA RIDHWAAN………LAHUMUL FAATIKHAH………2X

WA TSUMMA ILAA KHADHROTI……
AL AKHYAA-I WAL-AMWAATI MIN JAMII’ISH SHOOLIKHIINA MINAL-AULIYAA-I RIJAALILLAAHIL’AARIFIINA WAL-ULAMAA-IL’AAMILIINA WA JAMII’IL -AULIYAA-I FII JAAWATA WA MADUUROH WA BIL-AKHOSHSHI SUNAN -SUNAN WALISONGO AJMA’IIN WA SAA-IRISSAADAATISH SHUFIYYATIL MUKHQQIQIINA AINAMAA KAANUU MIM MASYAARIQIL-ARDHI ILAA MAGHOORIBIHAA INNALLOHA YAJMA’UUNAA WA IYYAAHUM WA YAHDIINAA BI HIDAAYATIHIM WA YAKHMIINAA BI KHIMAAYATIHIM WA YUMDDUNAA BI MADADIHIM WA YU’IIDU ‘ALAINAA MIM BAROOKATIHIM WA ASROORIHIM WA ANWAARIHIM WA ‘ULUUMIHIM FIDDAROIN,WA ILAA KHADHROTI NNABIYYIL MUSHTHOFA MUHAMMADIniL MUJTABA SHOLLALLOHU ‘ALAIHI WA SALLAM ‘ALAA MAA NAWAS SALAFUSH SHOOLIKH……..LAHUMUL FAATIKHAH………..

NAWAITUDZ DZIKRO WA FIDAA-AM MINANNAAR WA TAQORUBAN ILA ALLOH FA’LAM ANNAHU
LAA-ILAHA ILLALLOH………………100 X *

MUHAMMADUR ROSUULULLOH SHOLLALLOHU ‘ALAIHI WA SALLAM

LAA MA’BUUDA ILLALLOH * LAA MAQSHUUDA ILLALLOH

LAA MATHLUUBA ILLALLOH * LAA MAUJUUDA ILALLOH
MAULAA YA SHOLLI WA SALLIM DAA-IMAN ABADAA * ‘ALAA KHABIIBIKA KHOIRIL KHOLQI KULLIHIMI.
HUWAL KHABIIBULLADZII TURJAA SYAFAA’ATUHU * LIKULLI HAULIM MINAL-AHWAALI MUUQTAKHIMI.
YAA ROBBIBIL MUSHTHOFA BALLIGH MAQOOSHIDANAA *LAA MAQSHUUDA ‘INDANAA ILLAA ANTA ROBBANAA.
WAGHFIRLANAA MAA MADHO YAA WAASI’AL KAROMI * MIN KATSROTIDZDZUNUUBI FAGHFIRHAA YAA MUN’IMI.
ROKHMAANU YAA ROKHIIMU IRKHAMNAA BI ROKHMATIK * YAA MUN’IMU AN’IMNAA DAAROINI BI NI’MATIK.
KHASBUNALLOHU NI’MAL WAKIILU NI’MAL MAULAA * WA NI’MANNASHIIRU SALLAMNAA MIN DHOLAALAH.
LI ROSUULILLAHI SHOLLALLOHU ‘ALAIHI WASALLAM LAHUL FAATIKHAH……..
LI SHOOKHIBIL BURDAH RODHIYALLOHU ‘ANHUL FAATIKHAH………..
LI SHOOKHIBIDZ DZIKRIL GHOFILIN LAHUMUL FAATIKHAH………
LI QODHOO-I KHAAJAATINAA WA KHAJAATIKUM MIN KHAWAA-IJIDDUNYAA WAL AAKHIROH……..ALFAATIKHAH………

Selanjutnya berdo’a ( lihat halaman do’a Dzikrulghofilin)

Untuk lebih jelasnya silahkan baca Dzikrulghofilin fersi huruf arab.

Dan semoga kita dimasukkan dalam golongan orang-orang yang beruntung di dunia dan akhirot berkumpul bersama Junjungan kita Nabi Agung Muhammad s.a.w beserta salafushsholikh AMIIN YAA ROBBAL ‘ALAMIIN.

DZIKRUL GHOFILIN ( Arab )

* ذكر الغافلين *

لمن احبّ ان يّحشر مع الاولياء والصّا لحين


اعوذ با لله من الشّيطا ن الرّجيم

بسم الله الرّحمن الرّحيم

*استغفرالله العظيم الّذى لااله الاّهوالحيّ القيّوم واتوب اليه …..3x

اشهد ان لااله الاالله واشهد انّ محمّدا رّسول الله صلّى الله عليه وسلم x3

*لرضاء الله تعلى الفاتحه………..

*ولشفاعة رسول الله صلّى الله عليه وسلّم الفاتحه……….

وببركة القران العظيم الفاتحه…………..

* الى حضرة………………….

النّبىّ المصطفى سيّدنا وحبيبنا وشفيعنا وقرّة اعيوننا ومولانا محمد صلّى الله عليه وسلّم واله واهل بيته واولاده وذريّته وازواجه واصحابه اجمعين واخوانه الكرام من الانبياء والمرسلين لهم الفاتحه……………………

* وثمّ الى حضرة………………

نور الهدى سيّدنا المحبوب محمّد صلّى الله عليه وسلّم خاصة ……..الفاتحه…………..

* وثمّ الى حضرة……………………….

شمش الضّحى سيّدنا المحبوب محمّد صلّى الله عليه وسلّم خاصّة الفاتحه………………….

* وثمّ الى حضرة………………………..

بدرالدّجى سيّدنا المحبوب محمّد صلّى الله عليه وسلّم خاصّه الفاتحه………………………

* وثمّ الى حضرة……………………

نبيّ الله خضر بليا بن ملكان ونبي الله ادريس ونبي الله الياس عليهم الصّلاة والسّلام لهم الفاتحه……………………

* وثمّ الى حضرة…………….

سيّدنا جبريل وسيّدنا ميكائل وسيّدنا اسرفيل وسيّدنا عزرائيل وسيّدنا منكرونكروسيّدنا رقيب واطيت وسيّدنا مالك ورضوان وحملة العرش وجميع الملائكة المقرّبين رضوان الله عليهم لهم الفاتحه………………….

* وثمّ الي حضرة…………………..

خلفاء الرّاشدين امير المؤمنين سيّدنا ابى بكر الصّديق وسيّدنا عمربن الخطّاب وسيّدنا عثمن بن عفّان وسيّدنا عليّ بن ابى طالب وسيّدتنا فطمة الزّهراء البتول وسيّدنا عكسه وسيّدنا حمزة وسيّدنا سلطان الاوّل سيّد شباب اهل الجنّة سبط خير البريّة ابي محمّد سيّدنا الحسن بن عليّ بن ابي طالب واخيه الشّهيد سيّدنا الحسين وذريّتهم رضي الله عنهم لهم الفاتحه………

* وثمّ الى حضرة…………………

جميع الصّحابة اهل البدر واحد من المهاجرين والانصار رضي الله عنهم واخشرنا معهم في الجنّة بغير الحساب لهم الفاتحهه………….

* وثمّ الى حضرة………………..

جميع الصحابة والقرابة والتّابعين والتّابعين التابعين حصوصا سيّد الشّيخ اويش القران وعمر بن حسين رضي الله عنهم لهم الفاتحه…

* وثمّ الى حضرة……………..

الائمّة المجتهدين فى الدّين صاحب مذاهب الاربعة اصحاب الشريعة سيّدى الشّيخ الامام محمّد بن ادريس الشّافعى وسيّدى الشّيخ الامام حنبل وسيّدى الشّيخ الامام مالكى وسيّدى الشّيخ ابوحنيفه ومفسرين ومحدّثين ومؤلّفين ومصنّفين ومقلّدهم فى الدّين رضي الله عنهم لهم الفاتحه…

* وثمّ الى حضرة……………..

جميع الاولياء الله تعلى من مشارق الرض الى مغاربها وبرّها وبحرها اينماكانواحصوصا سيدى الشيخ محي الدّين ابى محمّد سلطان الاولياء الشيخ عبد القادر الجيلانى بن ابى صالح مّوسى جنكادوست رضي الله عنهم لهم الفاتحه……..


* وثمّ الى حضرة…………….

جميع الاولياء والعلماء المقبورين فى مكّة المكرّمة ومدينة المنوّرة وشام وبغداد وعرق وسريا ومصير وكوفة وبصرة وكربلة وفى جزيرة عرب حصوصا جميع الشهداء والصّالحين المقبورين فى باقع رضي الله عنهم واخشرنا معهم فى الجنّة بغير الحساب لهم الفاتحه…………..

* وثمّ الى حضرة…………..

سيّدى الشيخ محمّد بهاء الدّين النقسبندىوسيّدى الشيخ ابى حامد محمّدن الغزالى واخيه الصّغير سيّدى الشيخ احمد الغزالى وسيّدى الشيخ ابى بكرن الشبلى وسيّدى الشيخ القطب الغوث الحبيب عبدالله بن علوى الحدّاد رضي الله عنهم لهم الفاتحه………………

*وثمّ الى حضرة……….

سيّدى الشيخ ابى يزيد طيفوربن عيسى البسطامى وسيّدى الشيخ محمّدن الحنفى وسيّدى الشيخ يوسف بن اسماعيل النبهنى وسيّدى الشيخ جلا ل الدّين السّيوطى وسيّدى الشيخ ابى زكريا يحي بن شرف ن النواوى رضي الله عنهم لهم الفاتحه………..

* وثمّ الى حضرة……….

سيّدى الشيخ عبد الوهّاب الشعرانى وسيّدى الشيخ على نور الدّين الشونى وسيّدى الشيخ ابى العبّاس احمد بن على البونى وسيّدى الشيخ ابراهيم بن ادهم وسيّدى الشيخ ابراهيم الدسوقى رضي الله عنهم لهم الفاتحه……………

* وثمّ الى حضرة………

سيّدى الشيخ شهاب الدّين احمد بن عمر الانصارى المرسى وسيّدى الشيخ ابى سعيد عبد الكريم البصيرى وسيّدى الشيخ ابى الحسن البكرى وسيّدى الشيخ ابى عبدالله محمّد بن اسماعيل البخارى وسيّدى الشيخ زين الدّين بن عبد العزيزالمليبارى الفنانى وسيّدى الشيخ تاج الدّين عطاءالله السّكندرى رضي الله عنهم لهم الفاتحه……………

* وثمّ الى حضرة…………..

الائمّة الاربعة المجتهدين اصحاب المذاهب الاربعة وحصوصا سيّدى الشيخ الامام محمّد بن ادريس الشافعى وسيّدى الشيخ ابى حفص عمر السهروردى وسيّدى الشيخ ابى مدين وسيّدى الشيخ ابن مالك الاندلسى وسيّدى الشيخ ابى عبدالله محمّد بن سليمان الجزلى وسيّدى الشيخ محي الدّين بن العربى وسيّدى الشيخ عمران بن حصين رضي الله عنهم لهم الفاتحه………..

* وثمّ الى حضرة………….

القطب الكبير سيّدى الشيخ عبد السّلام بن مشيش وسيّدى الشيخ ابى الحسن على بن عبد الله بن عبد الجبّار الشاذلى وسيّدى الشيخ ابى محفوظ معروف الكرخى وسيّدى الشيخ ابى الحسن السّرى السّقطى وسيّدى الشيخ ابى القاسم الامام الجنيد البغداد وسيّدى الشيخ ابى العبّاس احمد البدوى وسيّدى الشيخ احمد بن ابى الحسين الرفاعى وسيّدى الشيخ ابى عبدالله النعمان رضي لله عنهم لهم الفاتحه………….

* وثمّ الى حضرة……….

سيّدى الشيخ الامام الحسن بن ابى الحسن ابى سعيد ن البصرى وسيّدتى رابعة العدويّة وسيّدتى العبيدة بنت ابى كلاب رضي الله عنهم لهم الفاتحه ……………………

* وثمّ الى حضرة……………

سيّدى الشيخ ابى سليمان الدّارنى وسيّدى الشيخ ابى عبدالله الحارث بن اسدن المحاسب وسيّدى الشيخ ابى الفيض ذى النون المصرى وسيّدى الشيخ ابى زكريا يحي بن معاذن الرازى وسيّدى الشيخ ابى صالح حمدون القصار النيسابورى وسيّدى الشيخ الحسين بن منصورالحلاّج وسيّدى الشيخ جلال الدّين الرّومى وسيّدى الشيخ ابى حفص شرف الدّين عمربن الفارض الحمويّ المصرى رضي الله عنهم لهم الفاتحه…

* وثمّ الى حضرة……..

ولى قطب نجباء ابدال افراد اوتد احيارعمرى امامين غوث رجال رضي الله عنهم لهم الفاتحه.

* وثمّ الى حضرة…………..

جميع الاولياء والعلماء المعروفين منهم والمجهولين فى دائره بانتن حصوصا الشيخ مولانا حسن الدّين والشيخ مولانا علي الدّين والشيخ النواوى البنتانى والشيخ مولانا مالك اسرائل والشيخ مولانا محمّد على اكبر كونوع سانترى غفرالله لنا ولهم الفاتحه………….

* وثمّ الى حضرة…………….

جميع الالياء والعلماء المعروفين منهم والمجهولين فى دائراه فانديكلاع حصوصا الشيخ مولانا منصور والشيخ اسنوى والشيخ دمياطى جداسرى وجميع الالياء والعلماء فى دائراه سراع حصوصا سلطان حسن الدّين وسلطان يوسف غفرالله لنا ولهم الفاتحه………

* وثمّ الى حضرة ………………

جميع الاولياء والعلماء المعروفين منهم والمجهولين فى دائراه كراواع حصوصا الشيخ كرة اللين وجميع الاولياء والعلماء فى دائراه جاكارتا حصوصا الشيخ الحبيب حسين بن ابوبكر العدروس والشيخ الحبيب على بن عبد الرحمن الحبسى والشيخ الحبيب عبدالله بن محسين العطاس بكور غفرالله لنا ولهم الفاتحه..

* وثمّ الى حضرة…………..

جميع الالياء والعلماء المعروفين منهم والمجهولين فى دائراه تاسيكماليا حصوصا الشيخ عبد المحي الدين والشيخ عبد القهار فاميجاهان غفرالله لنا ولهم الفاتحه………..

* وثم الى حضرة…………

جميع الالياء والعلماء المعروفين منهم والمجهولين فى دائراه جربون حصوصا الشيخ مولانا الشاريف هداية الله كانجع سونان كونوع جاتى والشيخ مولانا عبدالقادر والشيخ مولانا اسحق والشيخ سيدات الكهفى والشيخ الامام حنفى وشريفة مدائم والشيخ صالح بنداكرف والشيخ عباس بن عبد الجميل وفاعيران جوكرا بووانا غفرالله لنا ولهم الفاتحه……………

* وثمّ الى حضرة…………….

جميع الاولياء والعلماء المعروفين منهم والمجهولين فى دائراه تكال حصوصا الشيخ الحبيب محمد بن طاهر بن الحسين الحداد وكياهى محي الدين وجميع الاولياء والعلماء فى دائراه قكالوعان حصوصا الشيخ الحبيب احمد بن عبدالله العطاس وكياهى يس وكياهى نورالانام كدوع وونى وكياهى امير وسيد كرامات بن طالب وجميع الاولياء والعلماء المقبورين فى وانا بودرا حصوصا الشيخ مولانا مغرابى غفرالله لنا ولهمم الفاتحه………………….

* وثمّ الى حضرة…………..

جميع الاولياء والعلماء المعروفين منهم والمجهولين فى دائراه كندال حصوصا سونان كاتوع,كياهى مشفع وسونان بناوا كياهى حسين كياهى عرفان كياهى عبد المنان كياهى عبد الحميد احمد كياهى ابى حامد بن القاضى محمد الياس كياهى والى جفا كياهى جمهرى عبد الوهاب غفرالله لنا ولهم الفاتحه……………..

* وثمّ الى حضرة……………………

جميع الاولياء والعلماء المعروفين منهم والمجهولين فى دائراه فورواكرطا حصوصا كياهى مزنى كياهى عبد المالك بن الياس وجميع الاولياء والعلماء فى دائراه فوروارجا حصوصا الشيخ بنيامن بن صالح سندورجا كياهى امام فورا والشيخ محمد صديق بن زركاسى مباه كياهى نواوى برجان كياهى نورابراهيم بنر كياهى رادين زين الدين مارون غفرالله لنا ولهم الفاتحه……………..

* وثمّ الى حضرة……………..

جميع الاولياء والعلماء المعروفين منهم والمجهولين فى دائراه كبومن واناصبا حصوصا مباه كياهى مسرورى كياهى عبد العزيز وجميع الاولياء والعلماء فى دائراه فمالاع حصوصا الشيخ الحبيب صالح بن السقاف الحبسى ومباه كياهى عبد الفتاح بانجارنكارا غفرالله لنا ولهم الفاتحه…………….

*وثمّ الى حضرة………

جميع الاولياء والعلماء العروفين منهم والمجهولين فى دائراه سماراع حصوصا الشيخ الحبيب حسن بن عبد الرحمن المسوى ومباه كياهى صالح دارات والشيخ عبدالله عمر والشيخ حميدى والشيخ حسن منادى اوعاران والشيخ الحبيب احمد فربالا وجميع الاولياء والعلماء فى دائراه مراعكين حصوصا مباه كياهى ابراهيم ومباه كياهى شعبان بن حسن وكياهى دحلان وكياهى رضوان بن مجاهد ومباه كياهى عبد الرحمن وكياهى مصلح غفرالله لنا ولهم الفاتحه……………….

* وثمّ الى حضرة………..

جميع الاولياء والعلماء المعروفين منهم والمجهولين فى دائراه دماك حصوصا الشيخ رادين عبد الفتاح والشيخ راجين شهيد كانجع سونان كالى جاكا وجميع الاولياء والعلماء فى دائراه قدوس حصوصا سيدى الشيخ جعفر الصادق كانجع سونان قدوس والشيخ رادين سعيد كانجع سونان موريا وسلطان حاضرين وراتوكالى يمات ومباه كياهى اسناوى كياهى عبد الغفور كياهى احمد مبارك مباه كياهى معروف كيمبال كياهى حسن سذلى والشيخ العلامه الحافظ اروانى امين والشيخ الحافظ هشام والشيخ الحافظ شعرانى احمد غفرالله لنا ولهم الفاتحه…………………

* وثمّ الى حضرة…………….

جميع الاولياء والعلماء المعروفين منهم والمجهولين فى دائراه جفارا حصوصا الشيخ الحبيب صادق بن عبد القادر العدروس وجميع الاولياء والعلماء فى دائراه فاطى حصوصا الشيخ جاعكوع والشيخ متمكين والشيخ يس جكولا والشيخ محمد وسونان فرواطا غفرالله لنا ولهم الفاتحه…………………..

* وثمّ الى ضرة………………..

جميع الاولياء والعلماء المعروفين منهم والمجهولين فى دائراه رمباع حصوصا الشيخ بصرى مصطفى كياهى خاليل بصرى مصطفى كياهى حافظ كياهى احمد خاليل بن هارون وجميع الاولياء والعلماء فى دائراه لاسم حصوصا كياهى بيضوى كياهى معصوم والشيخ مصدوقى كياهى جنيد سنورى والشيخ عبدالله بن عمر غفرالله لنا ولهم الفاتحه………

* وثمّ الى حضرة………

جميع الاولياء والعلماء المعروفين منهم والمجهولين فى دائراه ماكلاع (Magelang) حصوصا الشيخ سوبكر والشيخ جمد الكبرى وكياهى سراج فايامان كياهى حضرى كياهى رادين علوى كياهى ركصا نكارا ( Reksonegoro ) كياهى عبد المالك كياهى معصوم كياهى عبد الحامد كاجوران كياهى دوسول وجميع الاولياء والعلماء المقبورين فى Gunungpring)) الشيخ رادين سانترى والشيخ كرافياك كياهى هارون كياهى عبدالرحمن مباه كياهى دالهار كياهى نورالرحمن كياهى Jogorekso غفرالله لنا ولهم الفاتحه……………………..

* وثمّ الى حضرة…………..

جميع الاولياء والعلماء المعروفين منهم والمجهولين فى دائراه سلامن حصوصا الشيخ الحبيب عبدالله العطاس كياهى احمد دمياطى اشهرى وجميع الاولياء والعلماء فى جيلاجاف وتماعكوع حصوصا كياهى بيضوى كياهى منظير غفرالله لنا ولهم الفاتحه……………..

* وثمّ الى حضرة………

جميع الاولياء والعلماء المعروفين منهم والمجهولين فى دائراه جوكجاكرتا حصوصا نورالايمان mlangi والشيخ شهاب الدين والشيخ مولانا مغربى ,panembahanbodo,جاعكوع لانداه كياهى اكع ميناك والشيخ الحافظ منور والشيخ على معصوم والشيخ اشهارى كياهى احمد داردرى بن اشهارى كياهى نواوى كياهى هارون الحافظ كياهى حسن تفسير والشيخ الحبيب احمدعلى بفاقه غفرالله لنا ولهم الفاتحه..

* وثمّ الى حضرة…………..

جميع الاولياء والعلماء المعروفين منهم والمجهولين فى دائراه صولو حصوصا فعيران مبايات كياهى اكع كريبيك والشيخ منصور كياهى سراج والشيخ الحبيب على الحبسى كياهى احمد عمر وجميع الالياء والعلماء فى سراكين حصوصا فعيران سامودرا وجميع الاولياء والعلماء فى فوروادادى حصوصا كياهى اكع سيلا كياهى حفل الدين كياهى معروف غفرالله لنا ولهم الفاتحه……………

* وثمّ الى حضرة……..

جميع الاولياء والعلماء المعروفين منهم والمجهولين فى دائره كلاطين حصوصا الشيخ مولانا محمد المغربى والشيخ دومبا والشيخ سونان فنداناران غفرالله لنا ولهم الفاتحه………

* وثمّ الى حضرة……………

جميع الاولياء والعلماء المعروفين منهم والمجهولين فى دائره توبان حصوصا سيد مهدوم ابراهيم سونان بوناع والشيخ السمرقندى والشيخ محمود اشعرى كياهى عبد الجبار كياهى فونجول وجميع الاولياء والعلماء فى دائره لاعيتان حصوصا الشيخ هادى غفرالله لنا ولهم الفاتحه………..

* وثمّ الى حضرة………….

جميع الاولياء والعلماء المعروفين منهم والمجهولين فى دائره لاموعان حصوصا الشيخ سونان دراجات والشيخ مولانا اسحق والشيخ مولانا منصور وجميع الاولياء والعلماء فى كرسيك حصوصا الشيخ مولانا مالك ابراهيم والشيخ مولانا عين اليقين سونان كيرى وسونان فرافين والشيخ على مرتضى وسيدة فاطمه والشيخ الحبيب ابو بكرغفرالله لنا ولهم الفاتحه………………….

* وثمّ الى حضرة………..

جميع الاولياء والعلماء المعروفين منهم والمجهولين فى دائره سورابيا حصوصا الشيخ رادين احمد رحمة الله سونان عامفيل كياهى صان هاجى ومباه صالح مباه بوعكول مباه بولوع كياهى اشعرى والشيخ احمد بن عبدالله الفقيه والشيخ الحبيب محضر كياهى محتار غفرالله لنا ولهم القاتحه ……………………..

* وثمّ الى حضرة ……………………..

جميع الاولياء والعلماء المعروفين منهم والمجهولين فى دائره بايواعى حصوصا الشيخ داتوك عبد الرحمن بن ابراهيم بن ابوبكر والشيخ عبدالله فاقيه والشيخ عبد المجيد كياهى خاليل بن عثمن كياهىعباس بن حسن كياهى شفعة محتر عبد الغفور كياهى اسكاندار والشيخ الحبيب هادى بن عبدالله الحداد غفرالله لنا ولهم الفاتحه …………………………..

* وثمّ الى حضرة………………

جميع الاولياء والعلماء المعروفين منهم والمجهوين فى دائره سيتوبندا حصوصا الشيخ والى اكوع والشيخ شمس العارفين والشيخ اسعد شمس العارفين وجميع الالياء والعلماء فى دائره جمبر حصوصا الشيخ محفوظ صديق بن عبدالله بن صالح والشيخ احمد صديق كياهى منصور بن صديق والشيخ الحبيب صالح بن الحامد مباه كياهى خاطب مباه كياهى حافظ توكاسرى غفرالله لنا ولهم الفاتحه……………

* وثمّ الى حضرة…………..

جميع الاولياء والعلماء المعروفين منهم والمجهولين فى دائره فاسوروان حصوصا الشيخ السيد عارف سكارافورا والشيخ الحبيب علوى السقاف ومباه كياهى يس بن رائس وسيد مولانا اسحق مانجيلان وسيد حسن سانوسى ولشيخ الحبيب هادى بن صادق واشيخ الحبيب جعفر بن شيخان كياهى احمد خشيرى بن صديق وسيد امير حمدانى والشيخ عبد الحامد بن عبدالله بن عمر ومباه كياهى عبد الغفور غفرالله لنا ولهم الفاتحه……………………..

* وثمّ الى حضرة……………………………..

جميع الاولياءوالعلماء المعروفين منهم والمجهلين فى دائره باعيل حصصا الشيخ الحبيب عبدالله بن على الحداد وجميع الاولياء والعلماء دائره موجوكرطا حصوصا الشيخ مولانا جماد الكبرا وجميع الاولياء والعلماء فى دائره مجا اكوع حصوصا سيد سليمان غفرالله لنا ولهم الفاتحه…………………..

* وثمّ الى حضرة…………………..

جميع الالياء والعلماء المعروفين منهم والمجهولين فى دائره جومباع حصوصا حضرة الشيخ هاشم اشعرى كياهى راملى كياهى عدنان على والشيخ عبد الوهاب حسب الله وجميع الاولياء والعلماء فى دائره كديرى حصوصا الشيخ واسيل كياهى معروف كياهى دحلان كياهى مناف عبد الكريم وكياهى مرزوقى وكياهى محروس على والشيخ عثمن جزولى كياهى مهاجر وكياهى نواوى ومباه كياهى منظير غفرالله لنا ولهم الفاتحه…………..

* وثمّ الى حضرة ……………………….

جميع الاولياء والعلماء المقبورين فى جامفس حصوصا مباه ياهى استعانه بنت مصير وكياهى مبارك بن استعانه وكياهى دحلان كياهى عبد الرؤف بن صالح وكياهى خاليل برازى ومباه كياهى احسن بن دحلان غفرالله لنا ولهم الفاتحه.

* وثمّ الى حضرة……….

جميع الاولياء والعلماء المقبورين فى تامباك عادى حصوصا الشيخ مولانا عبد القادر خيربن اسماعيل اسكانداريه الشيخ مولانا عبدالله صالح استامبول والشيخ محمد هيرمان ارومان جوا كياهى انيس ابراهيم والشيخ احمد صديق والشيخ حميم جزولى (كوس ميك) وكياهى امام طه وكياهى يس يوسف وكوس معروف الحافظ وكوس صاحب الحافظ غفرالله لنا ولهم الفاتحه..

* وثمّ الى حضرة……………..

جميع الاولياء والعلماء المعروفين منهم والمجهولين فى دائره تولوع اكوع وتراعكاليك حصوصا الشيخ عبد الفتاح مباه كياهى بداوى وجميع الاولياء والعلماء فى دائره بليتار حصوصا مباه كياهى معروف كياهى يوسف يس كياهى مستقيم كياهى سلام غفرالله لنا ولهم الفاتحه………………….

* وثمّ الى حضرة…………..

جميع الاولياء والعلماء المعروفين منهم والمجهولين فى دائره ماديون فونوركا حصصا الشيخ حسن بشرى وجميع الاولياء والعلماء فى دائره فاجيتان حصوصا الشيخ عبدالله كياهى عبدالمنان كياهى عبدالرزاق كياهى حامد سيد حسن كياهى هاشم احسان كياهى حارص دميطى كياهى رادين محمد بن محفوظ كياهى دمياطى بن عبدالله وجميع الاولياء والعلماء فى دائره عاوى حصوصا كياهى الياس كياهى اسحق كياهى سيوطى كياهى سراج الياس غفرالله لنا ولهم الفاتحه……………………….

* وثمّ الى حضرة…………..

جميع الاولياء والعلماء المعروفين منهم والمجهولين فى دائره مادورا حصوصا بجوك سامبى بجوك تومفع بجوك سوعكا بجوك سمبيلاعان بجوك كيكى سارا بجوك على بجوك جندانا والشيخ شمس الدين والشيخ يوسف والشيخ خاليل بعكالان خليفه حصين غفرالله لنا ولهم الفاتحه…………………..

* وثمّ الى حضرة………………..

ولي الله الشيخ عبدالرحيم والشيخ عبدالجليل والشيخ عبدالكريم والشيخ عبدالرشيد رضى الله عنهم لهم الفاتحه……………..

* وثمّ الى حضرة………………….

الاولياء والعلماء صاحب الاجزه ذكرالغافلين الشيخ حميم جزولى(كوس ميك) والشيخ احمدصديق والشيخ عبدالحامد بن عبدالله عمر والشيخ دالهار والشيخ عبدالحامد كاجوران والشيخ منظير باجر سارى عانجوك ابائهم وامهاتهم واولادهم وذرياتهم ومشايخهم وتلامذهم وتلامذتهم واصولهم وفروعهم غفرالله لنا ولهم الفاتحه…………………..

* وثمّ الى حضرة………….

جميع الاولياء والعلماء اهل القراء والحفاظ اينماكانوا المعروفين منهم والمجهولين حصوصا الشيخ منويرالحافظ والشيخ العلامه الحافظ اروانى امين واخشرنا معهم فى الجنة بغيرالحساب غفرالله لنا ولهم الفاتحه…………..

* وثمّ الى حضرة………………….

اخوان الكرام من ذاكرين بذكرالغافلين والذاكرات والقارئين والقارئة والسامعين والسامعة ومستمعين ومستمعاة الاحياء منهم والاموات نورالله قلوبنا وقلوبهم ظاهرا وباطنا وادخلنا واياهم فى زمرة عبادك الكرام تغمدهم الله برحمة ومغفرة من الله ورضوان لهم الفاتحه.

* وثمّ الى حضرة…………..

ابائنا وامهاتنا وجدودنا وجداتنا واولادنا وذرياتنا الى يوم القيامه واهل بيتنا واخواننا واخواتنا واصحابنا واصدقائنا واقربائنا ولمن احسن علينا ومن اساء علينا ولمن له حقوق واجبة علينا ثبت قلوبنا وقلوبهم على دينك وعلى طاعتك وامتنا واياهم على الايمان والاسلام واختمنا واياهم بحسن الخاتمه لهم الفاتحه……………………

* وثمّ الى حضرة ……………………..

جميع مشايخنا واساتذنا ومعالمنا والى حضرة ابائهم وامهاتهم ومشايخهم واساتذهم ومعالمهم وتلامذهم وتلامذاتهم واصولهم وفروعهم الى يوم القيامه لهم الفاتحه……………………

* وثمّ الى حضرة……………………………

جميع المسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الاحياء منهم والاموات حصوصا سائرالمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات فى هذاالقريه نورالله قلوبنا وقلوبهم ظاهرا وباطنا واهدنا واياهم الى صراطك المستقيم لهم الفاتحه………………………

* وثمّ الى حضرة……………

من حج فى هذه السنه رزقهم الله من المبرورين والسالمين فى الدنيا والاخرة لهم الفاتحه………

* وثمّ الى حضرة……………………..

من صلى معنا فى هذاالمسجد رزقنا الله واياهم زيارة المكة المكرمه ومدينة المنوره بالحج والعمرة مع السلام لهم الفاتحه…………………

* وثمّ الى حضرة…………………………….

من صلى معنا فى هذا المسجد رزقنا الله واياهم برائتين برائة من النار والنفاق لهم الفاتحه…….

* وثمّ الى حضرة………………….

من حضر فى هذاالمسجد وازواجهم واولادهم وذرياتهم حفظ الله لنا واياهم من بلاءالدنيا والاخرة واهوال يوم القيامه لهم الفاتحه…….

* وثمّ الى حضرة ……………………..

جميع اهل القبور من المسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات من اهلنا واهل قريتنا من امة سيدنا محمد صلى الله عليه وسلم اولا واخرا حصوصا (………………………) اللهم اغفرلهم وارحمهم وعافهم واعف عنهم لاتفتنا بعدهم ولاتحرمنا اجرهم ووسع مدخلهم واكرم نزولهم ونور قبورهم بنورالقران العظيم واغفرلنا ولهم لهم الفاتحه…………………………..

* وثمّ الى حضرة………….

من فتح هذاالدار والقرية واعوانه ومن اقامها رعيتهم لهم الفاتحه………….

لسلامة ديننا والدنيانا وابداننا وجماعتنا واصحابنا واولادنا وذرياتنا ومن خضر فى هذا المسجد من فتنة الدنيا والاخرة بباركة الفاتحه…

ولشفاء مرضنا ظاهراوباطنا بباركة الفاتحه…..

ولحصول مقاصدنا ولرضاءالله تعالى ولشفاعة رسول الله صلى الله عليه وسلم ولقضاء حاجاتنا وحجاتكم من حوائج الدنيا والاخرة وعلى ما نوى السلف الصالح لهم الفاتحه…………..

* وثمّ الى حضرة……………..

الاحياء والاموات من جميع الصالحين من الاولياء رجال الله العارفين والعلماء العاملين وجميع الاولياء فى جاوة ومدورة وبالاخص جميع سونن 2 والى صاعا اجمعين وسائرالسادات الصوفية المحققين اينماكانوا من مشارق الارض الى مغاربها الى ان الله يجمعنا واياهم ويهدينا بهدايتهم ويحمينا بحمايتهم ويمدنا بمددهم ويعيد علينا من بركاتهم واسرارهم وانوارهم وعلومهم فى الدرين, والى حضرة النبى المصطفى محمد ن المجتبى صلى الله عليه وسلم على ما نوا السلف الصالح لهم الفاتحه…..

* وثمّ الى حضرة النبي المصطفى سيدنا المحبوب محمد صلى الله عليه وسلم خاصة ن الفاتحه………………..


بسم الله الرّحمن الرّحيم

هوالله الخالق البارء المصور له الاسماءالحسن يسبح له ما فى السماوات والارض وهو العزيز الحكيم …. x 25

استغفرالله العظيم …. x 100

لااله الاانت سبحانك انى كنت من الظا لمين 00×1

لاحول ولاقوة الابالله العلي العظيم… x 100

ثم يقرء سورة يس…….. x1


* الى حضرة النبى المصطفى سيدنا ومولانا محمد صلى الله عليه وسلم………..

* وثمّ الى حضرة سيد الشيخ عبد القادر الجيلانى …………….

* وسيد الشيخ ابى حامد محمدن الغزالى ….

* وسيد الشيخ الحبيب عبد الله بن علوى الحداد رضى الله عنهم…………

* وثم الى حضرة الشيخ عبد الحامد بن عبدالله عمر فاسروان والشيخ احمد صديق جمبر والشيخ دلهار واتوجوعول كونوع فريع والشيخ عبد الحامد كاجوران ماكلاع والشيخ منظيرماعون سارى عانجوك والشيخ حميم جزولى (كوس ميك) غفرالله لنا ولهم الفاتحه

* بسم الله الرحمن الرحيم * الحمد لله رب العالمين * الرحمن الحيم

*مالك يوم الدين * اياك نعبد واياك نستعين

* اهدنا الصراط المستقيم * صراط الذين انعمت عليهم غير المغضوب عليهم ولاالضالين , امين x100


يقراء بعد كل مكتوبه

* بعد الصبح 21 / 30 x فاتحه

* بعد الظهر 22 / 25 x فاتحه

* بعد العصر 23 / 20 x فاتحه

* بعد المغرب 24 / 15x فاتحه

* بعد العشاء 10 / x10 فاتحه


* دعاء الفاتحه *


بسم الله الرحمن الرحيم.

الحمد لله رب العالمين ,حمدايوافى نعمه ويكافى مزيده , اللهم صل على سيدنا محمد وعلى اهل بيته وسلم ,اللهم انى اساءلك بحق الفاتحة المعظمة والسبع المثانى ان تفتح لنا بكل خير وان تتفضل علينا بكل خير وان تجعلنا من اهل الخير وان تعاملنا معاملتك لاهل الخير وان تحفظنا فى ادياننا وانفسنا واولادنا واهلنا واصحابنا واحبابنا من كل محنة وفتنة وبؤس وضير انك ولي كل خير ومتفضل بكل خير ومعط لكل خير يا ارحم الراحمين, وصلى الله على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه وسلم.


* اية الكرسى *


بسم الله الرحمن الرحيم

الله لااله الاهو الحي القيوم , لاتاءخذه سنة ولانوم,له مافى السموات ومافى الرض , من ذاالذى يشفع عنده الاباءذنه يعلم ما بين ايديهم وما خلفهم ولايحيطون بشئ من علمه الابماشاء وسع كرسيه السموات والارض ولايئوده حفظهما وهو العلى العظيم. فاالله خير حافظا وهو ارحم الراحمين.


* الاسماء الحسنى *

بسم الله الرحمن الرحيم

الرحمن جل جلاله
الرحيم جل جلاله
الملك جل جلاله
القدوس جل جلاله
السلام جل جلاله

المؤمن جل جلاله
المهيمن جل جلاله
العزيز جل جلاله
الجبار جل جلاله
المتكبر جل جلاله

الخالق جل جلاله
البارئ جل جلاله
المصور جل جلاله
الغفار جل جلاله
القهار جل جلاله

الوهاب جل جلاله
الرزاق جل جلاله
الفتاح جل جلاله
العليم جل جلاله
القابض جل جلاله

الباسط جل جلاله
الخافض جل جلاله
الرافع جل جلاله
المعز جل جلاله
المذل جل جلاله

السميع جل جلاله
البصير جل جلاله
الحكم جل جلاله
العدل جل جلاله
اللطيف جل جلاله

الخبير جل جلاله
الحليم جل جلاله
العظيم جل جلاله
الغفور جل جلاله
الشكور جل جلاله

العلى جل جلاه
الكبير جل جلاله
الحفيظ جل جلاله
المقيت جل جلاله
الحسيب جل جلاله

الجليل جل جلاله
الكريم جل جلاله
الرقيب جل جلاله
المجيب جل جلاله
الواسع جل جلاله

الحكيم جل جلاله
الودود جل جلاله
المجيد جل جلاله
الباعث جل جلاله
الشهيد جل جلاله

الحق جل جلاله
الوكيل جل جلاله
القوي جل جلاله
المتين جل جلاله
الولي جل جلاه

الحميد جلجلاله
المحصى جل جلاله
المبدئ جل جلاله
المعيد جل جلاله
المحي جل جلاله

المميت جل جلاه
الحي جل جلاه
القيوم جل جلاه
الواجد جل جلاله
الماجد جل جلاله

الواحد جل جلاله
الاحد جل جلاله
الصمد جل جلاله
القادر جل جلاله
المقتدر جل جلاله

المقدم جل جلاله
المؤخر جل جلاله
الاول جل جلاله
الاخر جل جلاله
الظاهر جل جلاله

الباطن جل جلاله
الوالى جل جلاله
المتعالى جل جلاله
البر جل جلاله
التواب جل جلاله

المنتقم جل جلاله
العفو جل جلاله
الرؤف جل جلاله
مالك الملك جل جلاله
ذوالجلال

والاكرام جل جلاله
المقسط جل جلاله
الجامع جل جلاله
الغنى جل جلاله
المغنى جل جلاله

المانع جل جلاله
الضار جل جلاله
النافع جل جلاله
النور جل جلاله
الهادى جل جلاله

البديع جل جلاله
الباقى جل جلاله
الوارث جل جلاله
الرشيد جل جلاله
الصبور جل جلاله



الذى لم يلد ولم يولد ولم يكن له كفوا احد, ليس كمثله شيئ وهو السميع البصير.

* دعاء برسما *

ربنا اتنا فى الدنيا حسنة وفى الاخرة حسنة وقنا عذاب النار* 10x


* التوسل بالفاتحه *

الى حضرة جميع الانبياء والمرسلين واولى العزم من الرسل وجميع الملائكة المقربين عليهم الصلاة والسلام لهم الفاتحه………….x3


* صلوات المقربين *

اللهم صل على سيدنا جبريل وسيدنا ميكائيل وسيدنا اسرافيل وسيدنا عزرائيل وحملة العرش وعلى الملائكة المقربين وعلى جميع الانبياء والمرسلين صلوات الله وسلامه عليهم اجمعين x3

* ثمّ الى حضرة شفيعنا سيد السادات سيدنا المحبوب محمد صلى الله عليه وسلم وازواجه واولاده وذرياته واله واصحابه وخصوصا اهل البدر من المهاجرين والانصار رضى الله عنهم اجمعين وجميع اتباعه والشهداء والعلماء والاولياء والصالحين والمصنفين والمؤلفين وجدودنا وجداتنا وابائنا وامهاتنا ومن له حقوق علينا غفرالله لنا ولهم الفاتحه………x3

ثم الى حضرة بحر الشفاعة سيدنا المحبوب محمد صلى الله عليه وسلم خاصة ن الفاتحه….


* استغفروا ربكم انه كان غفار انه هوالغفورالرحيم *

* استغفرالله العظيم…………..100x *

* ثمّ الى حضرة سلطان الاولياء الاول سيد شباب اهل الجنة سبط خير البرية * ابى محمد سيدنا الحسن بن علي بن ابى طالب * واخيه الشهيد سيدنا الحسين ووالديهما سيدنا علي بن ابى طالب وسيدتنا فاطمة الزهراء البتول رضى الله عنهم لهم الفاتحه..

* وثمّ الى حضرة سيد الشيخ محي الدين ابى محمد سلطان الاولياء الشيخ عبد القادر الجيلانى بن ابى صالح موسى جنكادوست

* وسيد الشيخ محمد بهاء الدين النقشبندى

* وسيد الشيخ ابى حامد محمدن الغزالى

* واخيه الصغير وسيد الشيخ احمد الغزالى

*وسيد الشيخ ابى بكرن الشبلى

*وسيد الشيخ القطب الغوث الحبيب عبدالله بن علوى الحداد رضى الله عنهم لهم الفاتحه…….

*وثمّ الى حضرة سيد الشيخ ابى يزيد طيفوربن عيسى البسطمى وسيد الشيخ شمس الدين محمدن الحنفى وسيد الشيخ يوسف بن اسماعيل النبهانى وسيد الشيخ جلال الدين السيوطى وسيد الشيخ ابى زكريا يحي بن شرف النواوى رضي الله عنهم لهم الفاتحه…………….

*وثمّ الى حضرة سيد الشيخ عبد الوهاب الشعرنى وسيد الشيخ على نور الدين الشونى وسيد الشيخ ابى العباس احمد بن على البونى وسيد الشيخ ابراهيم بن ادهم وسيد الشيخ ابراهيم الدسوقى رضي الله عنهم لهم الفاتحه..

*وثمّ الى حضرة سيد الشيخ ابى العباس شهاب الدين احمد بن عمر الانصارى المرسى وسيد الشيخ ابى عبد الله محمد البوصيرى وسيد الشيخ ابى الحسن البكرى وسيد الشيخ ابى عبدالله محمدبن اسماعيل البخارى وسيد الشيخ زين الدين بن عبد العزيزالمليبارى الفنانى وسيد الشيخ تاج الدين بن عطاء الله السكندارى رضي الله عنهم لهم الفاتحه ……………………

* وثمّ الى حضرة الائمة الاربعة المجتهدين اصحاب المذاهب الاربعة وحصوصا سيد الشيخ الامام محمد بن ادريس الشافعى وسيد الشيخ ابى حفص عمرالسهروردى وسيد الشيخ ابى مدين المغربى وسيد الشيخ محمد ابن مالك الاندالسى وسيد الشيخ ابى عبدالله محمد بن سليمان الجزولى وسيد الشيخ محي الدين بن العربي الحاتمى وسيد الشيخ عمران بن حصين رضي الله عنهم لهم الفا تحه ……………..

* ان الله وملائكته يصلون على النبى ياايهاالذين امنوا صلوا عليه وسلموا تسليما *


* صلّى الله على محمد x300 *


* وثمّ الى حضرة القطب الكبير سيد الشيخ عبد السلام بن مشيش وسيد الشيخ ابى الحسن على بن عبدالله بن عبد الجبار الشاذلى وسيد الشيخ ابى محفوظ معروف الكرخى وسيد الشيخ ابى الحسن السرى السقطى وسيد الشيخ ابى القاسم الجنيد البغدادى وسيد الشيخ ابى العباس احمد البدوى وسيد الشيخ احمد بن ابى الحسين الرفاعى وسيد الشيخ ابى عبدالله النعمان رضي الله عنهم لهم الفاتحه…………..x2

* وثمّ الى حضرة سيد الشيخ الامام الحسن بن ابى الحسن ابى سعيد البصرى وسيدتى رابعة العدوية وسيدتى العبيدة بنت ابى كلاب رضي الله عنهم لهم الفاتحه ………

* ثمّ الى حضرة سيد الشيخ ابى سليمان الدرانى وسيد الشيخ ابى عبدالله الحارث بن اسد المحاسبى وسيد الشيخ ابى الفيض ذى النون المصرى وسيد الشيخ ابى زكريا يحي بن معاذ الرازى وسيد الشيخ ابى صالح حمدون القصارالنيسابورى وسيد الشيح الحسين بن منصور الحلاج وسيد الشيخ جلال الدين الرومى وسيد الشيخ ابى حفص عمربن الفارض الحموى المصرى رضي الله عنهم لهم الفاتحه ………..x2

* وثمّ الى حضرات جميع الاخوان الذاكرين بذكرالغافلين والذاكرات والسامعين والسامعات والمستامعين والمستامعات الاحياء منهم والاموات والقارئين والقارئة والحافظين والحافظات ومن تعلم القران وعلمه نورالله قلوبنا وقلوبهم ظاهرا وباطنا تغمدهم الله برحمة ومغفرة من الله ورضوان لهم الفاتحه…..x2

* وثمّ الى حضرة الاحياء والاموات من جميع الصالحين من الاولياء رجال الله العارفين والعلماء العاملين وجميع الاولياء فى جاوة ومدورة وبالاخص جميع سونن 2 ولى صاعا اجمعين وسائرالسادات الصوفية المحققين اينما كانوا من مشارق الارض الى مغاربها ان الله يجمعنا واياهم ويهدينا بهدايتهم ويحمينا بحمايتهم ويمدنا بمددهم ويعيد علينا من براكتهم واسرارهم وانوارهم وعلومهم فى الدرين , والى حضرة النبي المصطفى محمد ن المجتبى صلى الله عليه وسلم على مانواالسلف الصالح وعلى ما نوا صاحب الذكرالغافلين لهم الفاتحه….x3


* نويت ذكرا وتقربا الى الله وفداء من النار فاعلم انه……….

* لااله الاالله x100 *

محمد رسول الله صلى الله عليه وسلم

لامعبود الاالله * لامقصود الاالله

لامطلوب الاالله * لاموجود الاالله

مولاى صلّ وسلّم دائما ابدا *

على حبيبك خيرالخلق كلهم x3

هوالحبيب الذى ترجى شفاعته *

لكل هول من الاهوال مقتحم

يارب بالمصطفى بلّغ مقاصدنا *

لامقصود عندنا الاانت ربنا

واغفرلنا مامضى ياواسع الكرام *

من كثرة الذنوب فاغفرها يامنعم

رحمن يارحيم ارحمنا برحمتك *

يا منعم انعمنا دارين بنعمتك *

ونعم النصير سلمنا من ضلالة

* لرسول الله صلى الله عليه وسلم الفاتحه

* لصاحب البردة رضي الله عنه الفاتحه

* لصاحب الذكرالغافلين غفرالله لنا ولهم الفاتحه

* لقضاء حاجاتنا وحاجاتكم من حوائج الدنيا والاخرة الفاتحه


الدعاء

بسم الله الرحمن الرحيم

الحمد لله ربّ العالمين . حمدايّوافى نعمه ويكافى مزيده ياربّنا لك الحمد كما ينبغى لجلال وجهك الكريم وعظيم سلطانك . اللهم صلّ على سيدنا محمّدن الذى من خرق بمركبه البساط وعلى اله وصحبه وسلّم واجرلطفك الخفي فى امورى وفى امورالمسلمين ياربّ العالمين.بسم الله ربي الله حسبي الله توكّلت على الله واعتصمت بالله فوّضت امرى الى الله ماشاءالله لاقوّة بالله اللهم صلّ على سيدنا محمّد صلاة تنجينابها من جميع المحن والاحن والاهوال والبليّات وتسلّمنا بها من جميع الفتن والاسقام والافات والعاهات وتطهّرنا بها من جميع العيوب والسّيّئات وتغفرلنا بها جميع الذنوب وتمحوبها عنّا جميع الخطيئات وتقضى لنا بها جميع مانطلبه من الحاجات وترفعنا بها عندك اعلى الدرجات وتبلّغنا بها اقصى الغايات من جميع الخيرات فى الحيات وبعد الممات وبارك وسلّم عليه وعلى اله واصحابه وازواجه وذرّيّاته واهل بيته ومن صلّى عليه عددما فى علمك وصلاة دائمة بدوام ملكك ربّنا سهّل امورنا وحصّل مقاصدنا وبلّغنا اليك ياالله يارحمن يارحيم ربّنا اجمعنا جمعا مرحوما ( ربّنا اتنا فى الدنيا حسنة وّفى الاخرة حسنة وّقنا عذاب النّار x3 ) اللهم اقسم لنا من خشيتك ماتحول به بيننا وبين معصيتك ومن طاعتك ما تبلّغنا به جنّتك ومن اليقين ماتهّون به علينا مصائب الدنيا اللهم متّعنا باسماعنا وابصارنا وقوّتنا ما احييتنا واجعله الوارث منّا واجعل ثاء رنا على من ظلمنا وانصرنا على من عادنا ولاتجعل مصيبتنا فى ديننا اللهم اجعل الدنيا تحت ايدينا ولاتجعلها فى قلوبنا ولاتجعل الدنيا اكبر همّنا ولامبلغ علمنا ولاتسلّط علينا من لايرحمنا اللهم انعشنا بالموتة الاولى والولادة الثانية واحينا بالحياة الباقية فى هذه الدنيا الفانية اللهم صلّ وسلّم وبارك على سيدنا محمدن الفاتح لما اغلق والخاتم لما سبق وناصرالحقّ بالحقّ والهادى الى صراطك المستقيم صلى الله عليه وعلى اله واصحابه حقّ قدره ومقداره العظيم سبحان ربّك ربّ العزّة عمّا يصفون وسلام على المرسلين والحمد لله ربّ العالمين.